Ahad 02 Feb 2025 09:59 WIB

Ketika Peserta MTQ dari Rusia Ceritakan Islam Wasathiyah di Negaranya

Ada banyak suku hidup berdampingan di Rusia.

Peserta asal Guinea-Bissau Umaro Djalo melantunkan ayat suci Al Quran saat mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional Ke-IV 2025 di Jakarta, Kamis (30/1/2025). MTQ Internasional yang diikuti oleh 60 peserta dari 38 negara itu diselenggarakan dengan dua cabang lomba utama yakni Tahfidz Al Quran dan Tilawah Al Quran. MTQ Internasional ke-4 mengusung tema Al-Quran, Environment, and Humanity for Global Harmony, yang menitikberatkan pada peran Al Quran dalam menjaga lingkungan, membangun nilai kemanusiaan, serta menciptakan harmoni global.
Foto: Republika/Prayogi
Peserta asal Guinea-Bissau Umaro Djalo melantunkan ayat suci Al Quran saat mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional Ke-IV 2025 di Jakarta, Kamis (30/1/2025). MTQ Internasional yang diikuti oleh 60 peserta dari 38 negara itu diselenggarakan dengan dua cabang lomba utama yakni Tahfidz Al Quran dan Tilawah Al Quran. MTQ Internasional ke-4 mengusung tema Al-Quran, Environment, and Humanity for Global Harmony, yang menitikberatkan pada peran Al Quran dalam menjaga lingkungan, membangun nilai kemanusiaan, serta menciptakan harmoni global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hafidz Quran asal Rusia, Aiemiddin Farkhudinov yang tengah berkompetisi dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke-4 di Indonesia menceritakan perkembangan Islam di negaranya yang juga mengedepankan prinsip wasathiyah atau moderat.

"Di Rusia, kami juga menganut paham wasathiyah karena ada banyak suku bangsa yang hidup berdampingan," ujar Aiemiddin di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).

Baca Juga

Prinsip moderat, menurut Farkhudinov, menjadikan berbagai kelompok etnis dan agama hidup berdampingan dengan damai di negara yang memiliki lebih dari 190 kelompok etnis dan puluhan juta penduduk Muslim itu.

"Dewan Mufti Rusia bahkan terus mengembangkan pendidikan Islam moderat di sejumlah wilayah, termasuk di Tatarstan, Bashkortostan, hingga Dagestan yang memiliki komunitas Muslim cukup besar," katanya.

Selain itu, kata dia, banyak anak muda di Rusia yang bersemangat mempelajari Alquran, didukung oleh para guru yang kompeten serta perhatian besar masyarakat terhadap pendidikan Islam.

“Di Rusia banyak sekali guru-guru Alquran, dan anak-anak muda sangat bersemangat dalam mempelajarinya," kata Aiemiddin.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement