Senin 09 May 2016 15:23 WIB

Yayasan MAI Siap Sebar Dai Ramadhan

rapat pengurus yayasan media amal islami siap sebar dai ramadhan
Foto: dok. yayasan mai
rapat pengurus yayasan media amal islami siap sebar dai ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Media Amal Islami (MAI) siap menyebar para Dai Ramadhan. Ustaz Fatih Ihsan, ketua bidang Asrama Yatim Yayasan Media Amal Islami mengungkapkan rencana tersebut kepada Republika.co.id, Senin (9/5).

Ustaz Ihsan menyebutkan, penyebaran dai ke daerah pedalaman merupakan kegiatan tahunan Yayasan MAI yang dilaksanakan setiap bulan Ramadhan.

Awalnya, ungkap Ustaz Ihsan, penyebaran dai Ramadhan dilaksanakan di seputar tempat kumuh, komunitas pemulung di daerah Lebak Bulus, Pasar Jumat, Jakarta Selatan.

''Penyebaran dai Ramadhan Yayasan MAI awalnya terbatas di komunitas pemulung di Lebak bulus, kemudian menyebar lebih luas lagi sampai menembus ke daerah pinggiran Gunung Sindur, Kabupaten Bogor,'' ungkap Ihsan kepada Republika.co.id, Senin (9/5).

Ustaz Ihsan mengungkapkan target yang ingin dicapai dari program penyebaran Dai Ramadhan. ''Targetnya menghidupkan syiar Islam sekaligus memudahkan umat untuk mendapatkan pencerahan agama tanpa dibayar apalagi dikenakan tarif,'' ujarnya menjelaskan.

Program penyebaran Dai Ramadhan Yayasan MAI juga, sambung Ustaz Ihsan, dimaksudkan agar umat Islam tetap berada di jalan Islam, tidak murtad dan tidak masuk ke dalam aliran sesat. ''Dengan demikian terjadi komunikasi dan persaudaraan yang kental antara dai dan umatnya.''

sejak empat tahun lalu, ungkap Ustaz Ihsan, Yayasan MAI mengirim para Dai Ramadhan ke berbagai pelosok di Indonesia, termasuk ke Papua Barat. Dari Bintuni masuk ke pedalaman daerah Tambani. Kegiatan yang dilakukan mulai santunan hingga ceramah Ramadhan.

Mereka sangat antusias menyambut para dai Yayasan MAI dan meminta agar Yayasan MAI bisa terus melaksanakan kegiatan tersebut. Umat Islam di sana merasa senang karena tidak diajak ke politik praktis.

''Kegiatan yang dilaksanakan Yayasan MAI adalah gerakan dakwah, sosial, pendidikan dan ekonomi kerakyatan,'' jelas Ustaz Ihsan menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement