Senin 02 May 2016 19:40 WIB

Maksimalkan Potensi Zakat, IPHI Resmikan Qiblat Zakat

Peresmian Lazis Qiblat Zakat IPHI, di Jakarta, Ahad (1/3) malam.
Foto: dok pri
Peresmian Lazis Qiblat Zakat IPHI, di Jakarta, Ahad (1/3) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) meresmikan Lembaga Amil Zakat "Qiblat Zakat" yang akan mengimpun dana terutama dari para anggota IPHI.  

Peresmian Qiblat Zakat  yang berlangsung di sela-sela Rakernas XII IPHI dan peringatan hari lahir IPHI di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Ahad (1/5) malam itu, dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional.

Ketua Dewan Pembina IPHI jendral purnawiran Djoko Santoso dalam mengatakan zakat merupakan implementasi ajaran Islam. Bahkan pada zaman Nabi Muhammad SAW dan sahabat, para penentang zakat akan diperangi. "Ini menunjukkan betapa pentingnya masalah zakat," katanya.

Menurut Djoko Santoso, zakat, infak dan sedekah akan menjadi instrumen penting melawan kebodohan dan kemiskinan untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa.

Dalam peresmian lembaga yang sebelumnya bernama, Lazis IPHI ini, Djoko mengajak berinfak minimal Rp 20 ribu.

Bila diakumulasikan dan berhasil terkumpul seluruh Indonesia akan menjadi kekuataan finansial besar umat Islam.”Jangan jadi haji pelit,” katanya.   

Ketua Qiblat Zakat Amir Ma'ruf mengatakan, penamaan baru ini merupakan upaya rebranding yang disertai managemen pengelolaan yang baru.

Ia mengatakan, melalui motta “Mambrur itu Peduli”, diharapkan mampu  membangkitkan dan tetap mempertahankan semangat berbagi semua warga bangsa, terutama para jamaah haji untuk mengangkat dan meringankan beban masyarakat yang belum beruntung.

Ketua Umum Pengurus Pusat IPHI H Kurdi Mustofa menambahkan, Qiblat Zakat IPHI adalah lembaga amil zakat yang terlahir dari IPHI dengan misi mensejahterakankan bangsa terutama kaum dhuafa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement