REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Umat Islam (PUI) Nazar Haris mengatakan ukhuwah dalam Islam adalah sesuatu yang penting. Sebab, kuatnya ukhuwah Islam akan berujung pada kuatnya Islam.
“Pada ukhuwah itu pula terkandung kekuatan,” kata Nazar selaku pembicara dalam acara Penyusunan Panduan Ukhuwah Islamiyah, Senin (25/4). Namun, Nazar menyayangkan dalam perkembangannya ukhuwah Islamiyah kini hanya menjadi simbolis. Menurut Nazar, kekuatan yang terkandung di dalam nilai ukhuwah Islamiyah sudah hilang dan berganti dengan materialisme yang individualistik.
Untuk itu, Nazar mengatakan perlu ada upaya perumusan strategi untuk kembali merajut kembali ukhuwah dan mendapatkan kekuatan umat Islam. Beberapa strategi tersebut diantaranya umat Islam harus menyadari bahwa terjalinnya ukhuwah Islamiyah itu adalah semata-mata nikmat Allah.
Kedua, umat Islam perlu menjalin silaturahmi keumatan yang terus menerus. Nazar mencontohkan umat Islam di Jawa Barat tidak terlibat konflik yang serius tentang perbedaan masalah furu’ dalam ibadah semisal qunut atau usholli seperti di Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Meskipun ada pengajian yang cukup tegas membedah masalah bid’ah di masyarakat Jawa Barat. Namun, seruan persatuan umat terus dikumandangkan.
“Alhamdulillah umat cukup dewasa untuk bersikap,” kata Nazar.
Strategi selanjutnya menurut Nazar adalah dengan menjaga silaturahim antara ulama dengan umara. Kehadiran sosok umara yang paham Islam membangkitkan ketsiqahan umat akan solusi atas problem yang mereka hadapi.
Terakhir, Nazar menuturkan umat perlu disadarkan tentang pentingnya menjalin ukhuwah Islamiyah untuk terus digelorakan dalam berbagai kesempatan. Sehingga, umat bisa membedakan ukhuwah Islam yang harus dibangun dengan sesama orang Islam dan kewaspadaan terhadap aliran sesat yang berkembang di lingkungan mereka.