Jumat 22 Apr 2016 16:59 WIB

Kemenag akan Tambah Petugas Keamanan Haji

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Karta Raharja Ucu
Dua orang petugas membantu jamaah haji saat turun dari pesawat setibanya di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (1/10).
Foto: Antara/ Aloysius Jarot Nugroho
Dua orang petugas membantu jamaah haji saat turun dari pesawat setibanya di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama akan menambah petugas keamanan haji yang berasal dari TNI/Polri. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Djamil mengatakan petugas keamanan haji akan ditambah 25 orang.

"Kuota petugas keamanan tambahan diambil dari kuota petugas yang ada, petugas yang kira-kira terlalu banyak di satu pos dan tidak cukup efektif akan diganti oleh petugas keamanan," jelas dia di DPR, Kamis malam (21/4).

Djamil beralasan penambahan petugas ini dilakukan karena berkaca dari tahun sebelumnya seperti musibah crane dan tragedi Mina. Tentu Kemenag tidak ingin terjadi lagi musibah seperti itu, tetapi untuk berjaga-jaga maka menambah petugas keamanan.

Nantinya petugas tersebut diseleksi satuan masing-masing baik dari TNI dan Polri, kemudian setelah mereka mengajukan nama akan diseleksi kembali oleh Kemenag. Biasanya seleksi seputar pengetahuan mengenai haji dan kesiapan mereka sebagai petugas.

Sebagian petugas keamanan nantinya akan diprioritaskan bagi mereka yang tergabung dalam DVI (Disaster Victim Investigation). "TNI dan Polri merupakan pilihan tepat untuk meningkatkan perlindungan jamaah haji," ujar dia.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodiq Mujahid sepakat petugas di bidang keamanan ditambah, karena selama ini perlindungan kepada jamaah haji dinilai masih minim. "Di Arab Saudi itu terdapat askar-askar yang bukan berasal dari militer, mereka hanya warga Arab biasa yang ditugaskan untuk menjadi petugas keamanan, saya kira untuk membantu mengamankan jamaah haji butuh tambahan keamanan dari TNI dan Polri, kita dapat pilih yang postur tubuhnya setinggi askar disana dari segi fisik," jelas dia.

Sodiq juga mengatakan agar Kementrian Agama mengusulkan pada Arab Saudi untuk merekrut petugas keamanan dari berbagai negara seperti Indonesia. Menurut dia kemampuan TNI dan POlri tidak kalah  dengan askar di Arab Saudi.

Tentu mereka harus memiliki keahlian bahasa inggris dan bahasa arab, sehingga dapat membantu jamaah dari berbagai negara. Karena selama ini kendala bahasa menjadi salah satu kurangnya perlindungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement