Jumat 22 Apr 2016 11:03 WIB

Garuda Siapkan Maskapai Baru Angkut Jamaah Umrah Solo-Jeddah

Rep: edy setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri
Sejumlah petugas memeriksa kondisi pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia, di hanggar Garuda Maintenance Facilities (GMF) Aeroasia, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten,Selasa (23/2).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah petugas memeriksa kondisi pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia, di hanggar Garuda Maintenance Facilities (GMF) Aeroasia, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten,Selasa (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- General Manager Garuda Indonesia Biro Solo, Muhammad Firman, mengungkapkan, maskapai penerbangan Garuda Indonesia menyiapkan tujuh unit pesawat baru, jenis airbus 330300. Pesawat gress ini dengan kapasitas 360 seat.

Firman yakin, dengan adanya jalur penerbangan langsung Solo-Jeddah banyak biro perjalanan haji dan umrah dari daerah lain 'lari' ke Solo. Akses penerbangan ini dibuka secara nasional.

Paling tidak, biro umrah Yogyakarta, Soloraya sediri, Jateng, dan sebagian daerah Jatim bagian Barat, memberangkatkan jamaah dari Solo. ''Ini karena jarak lebih dekat, dan tentu menghemat biaya operasional,'' jelas Firman. 

Menurut Yonnas Aditya, marketing Garuda Indonesia Biro Solo menyebutkan, rute penerbangan Solo-Jeddah dua kali sepekan, yakni setiap hari Selasa dan Kamis. Penerbangan dari Solo pukul 11.00 WIB. Tiba di Jeddah pukul 19.40 waktu setempat. Pesawat transit 90 menit di Banda Aceh untuk mengisi bahan bakar.

Penerbangan saat kepulangan dari Jeddah juga setiap hari Selasa dan Kamis. Pesawat terbang pukul 21.00 waktu setempat. Tiba di Solo pukul 13.40 WIB hari berikutnya.

Selama ini, jamaah umrah diterbangkan lewat Jakarta sekitar 80 %. Sisanya, 20 % lewat bandara Juanda, Surabaya. Dengan adanya penerbangan langsung Solo-Jeddah menghemat antara Rp 3 juta- Rp 4 juta. ''Alhamdulillaj, saya sangat meng-apresiasi penerbangan langsung Solo-Jeddah,'' tutur Fahmi Hassan, pengelola biro travel umrah dan haji Najja.

Menurut Fahmi, kebanyakan jamaah umrah di daerah perorangan. Mereka dari golongan ekonomi menengah kebawah. Niat ibadah umrah dengan cara menabung, jual hasil panen, jual ternak sapi. Jadi, mereka mempunyai niat kuat menunaikan ibadah umrah. Kalau naik haji harus nunggu hingga 20 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement