REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ada yang berbeda di Pesantren Modern Daarul Uluum Lido, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/4). Aktifitas belajar-mengajar selepas shalat Zhuhur tak berjalan seperti biasanya. Kiyai Ahmad Yazid Dimyati selaku pimpinan mengintruksikan agar seluruh dewan guru berkumpul di Masjid Jami’ Daarul Uluum. Intruksi ini juga menyebutkan, agar seluruh santri bersitirahat dan meliburkan kegiatan belajar-mengajar.
Bukan tanpa sebab, berkumpulnya seluruh dewan guru dengan maksud menyambut kedatangan Dr KH Mukri Aji MA MH. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bogor itu dengan senang hati menyempatkan diri untuk berkunjung dan bersilaturahim dengan jajaran guru di Pesantren Daarul Uluum Lido.
Kiai Ahmad Yazid Dimyati menyambut baik kedatangan KH Mukri Aji. “Kedatangan beliau merupakan sebuah kebanggaan bagi kami. Selain bersilaturahim, kami berharap beliau juga dapat memberikan sedikit tausiyah kepada kami semua. Juga berbagi informasi tentang isu-isu yang sedang marak terjadi di kalangan umat Muslim,” papar Kiai Yazid.
Sebelum memulai tausiyah, KH Mukri Aji menceritakan sejarah pendirian Pesantren Modern Daarul Uluum Lido. Kiai Mukri juga menyampaikan cerita-cerita kebersamaannya dengan KH Elon Syujai. Ia adalah ulama besar di Bogor yang juga merupakan mertua dari Kiai Yazid.
Dalam tausiyahnya Kiai Mukri Aji mengingatkan pentingnya pendidikan Islam dalam pesantren. “Bukan hanya mendidik dan mencerdaskan tetapi juga melahirkan juru dakwah dalam mensyiarkan agama Islam sebagiamana yang juga diharapkan pendiri Pesantren Modern Daarul Uluum Lido, KH Ahmad Yazid Dimyati yaitu ‘Mencetak ahli dzikir dan ahli fikir’,” papar Kiai Mukri.
Kiai Mukri menyinggung tentang bagaimana memperkuat akidah umat yang juga menjadi tanggung jawab pesantren. Apalagi dewasa ini banyak isu yang bertujuan menggoyahkan umat, mulai dari paham-paham radikal dan sesat hingga isu-isu tentang LGBT. “Ada upaya-upaya membenturkan umat antara Sunni dan Syiah, dan mengadu domba umat,” tuturnya.
Menurut Kiai Mukri, pesantren harus menjadi salah satu benteng umat dalam menepis segala upaya negatif tersebut. “Pesantren harus berperan mencegah pelunturan nilai akidah dan penyebaran paham-paham yang merusak citra Islam,” tegas Kiai Mukri.
Salah seorang tenaga pendidik di Pesantren Modern Daarul Uluum Lido Ustadz Rizky Abdillah mengaku sangat senang mendapatkan tausiyah dari Kiai Mukri. “Sebagai seorang pendidik kami butuh tausiyah dan juga nasehat yang membangun juga menyemangati dalam mendidik dan mengajar para santri,” ujar Ustadz Rizky Abdillah.