Senin 18 Apr 2016 06:29 WIB

Iblis Mempermainkan Manusia Pemarah

Kota iblis di Cina
Foto: apakabardunia.com
Kota iblis di Cina

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah riwayat menyebutkan  bahwa Iblis datang menampakkan diri di hadapan seorang rahib. Sang rahib lalu bertanya, "Akhlak manusia yang mana yang banyak membantumu?"

Iblis menjawab, "Marah. Sungguh, pada waktu marah, saya permainkan ia, bagaikan anak kecil membolak-balikan permainkan bola". Demikian berbahayanya amarah yang diperturutkan, hingga Rasul berpesan, "Hindarilah kemarahan, karena ia merupakan bara yang dinyalakan di dalam hati anak Adam".

Rasul pun menjanjikan derajat tinggi bagi mereka yang mampu mengendalikan marah, "Barang siapa menahan marah padahal ia sanggup untuk melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya di atas kepala para makhluk (pada Hari Kiamat), hingga ia menyuruhnya untuk memilih bidadari manapun yang dikehendakinya".

Selain marah, setan akan "habis-habisan" menggelincirkan manusia tatkala ia berada di tengah berkecamuk pertempuran. Betapa tidak, saat berperang di jalan Allah, seorang pejuang menginjakkan satu kakinya di syurga dan satunya lagi di neraka. Karena itu, hanya ada dua pilihan yang akan muncul dalam benak seseorang: bertarung habis-habisan atau melarikan diri. Dalam kondisi antara hidup dan mati seperti itu, setan akan menghembuskan sikap kepengecutan pada diri seseorang.

Sikap pengecut dengan melarikan diri dari peperangan, adalah sikap yang teramat hina dalam Islam. Rasulullah SAW memasukannya ke dalam satu dari tujuh perkara yang membinasakan. Beliau bersabda, "Jauhilah tujuh hal yang menghancurkan, yaitu: berbuat syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri saat berkecamuknya perang melawan musuh, dan menuduh berbuat mesum atas wanita mukminah yang baik dan menjaga dirinya" (HR Bukhari Muslim).

Perangkap setan yang ketiga adalah nafsu syahwat kepada wanita. Saat kita berduaan dengan wanita yang bukan muhrim, setan akan menjadi penghubung antara kita dengan "si dia". Walau mulut tak bicara, tapi setan akan menghubungkan hati keduanya, hingga lahir getaran-getaran. Dan, syahwat inilah yang terus dibangkitkan setan sampai manusia tergelincir.

 

 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement