Senin 18 Apr 2016 04:57 WIB

Sejarah Membuktikan: Ada Masjid Ada Kampung...!

Muslim memakai surban di zaman kerajaan.
Foto:
Muslim di pedalaman Jawa 1920-an.

Menurut Hermanu pada sisi lain, pendirian masjid itu juga terkait pada soal tarik menarik penguasa dengan para kiai.

''Pada suatu kurun tertentu, kiai itu dekat dengan penguasa. Namun pada suatu ketika, yakni ketika penguasa tidak lagi pro rakyat, maka dia kemudian menjadi kekuatan  oposisi seiring dengan makin eksisnya peran yang lain, yakni kiai sebagai 'agen perubahan budaya' (cultural broker) dari komunitasnya yang hidup bersamanya,'' ujarnya.

Maka lanjut Hermanu, kiai kemudian memposisikan peran dirinya sebagai pemimpin komunitas sekaligus menjadi elite agama. Dua peran ini dilaksanakan sekaligus dengan tujuan melindungi komunitas atau warga yang hidup bersamanya. Selanjutnya, pada waktu yang bersamaan masjid menjadi tempat atau wadah dari pertemuan 'dua arus' itu.

''Jadi bila ada komunitas atau kampung Islam di situ pasti ada masjid. Sebaliknya, bila ada masjid di situ pasti ada komunitas Islam. Keduanya saling menyatu,tumbuh, dan 'hidup secara bersama-sama','' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement