Sabtu 16 Apr 2016 08:56 WIB

'Islam Ajarkan Cinta Kasih dan Persaudaraan'

Ahmad Satori Ismail, Ketua Ikatan dai Indonesia
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ahmad Satori Ismail, Ketua Ikatan dai Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- slam adalah agama yang mengajarkan kelembutan, cinta kasih, dan persaudaraan. Dalam Islam tidak ada sama sekali ajaran untuk merusak, meneror, apalagi membunuh sesama manusia.

"Sejak dulu warisan Islam itu adalah kelembutan dan kasih sayang sesama manusia. Salah satu contoh Islam menyuruh umatnya berdakwah secara hikmat dan memberi nasihat dengan cara yang baik dan lembut. Bahkan untuk setiap masalah yang terjadi, Islam menyarankan dilakukan dialog yang baik dengan tidak menyakiti siapapun," tutur Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Prof Ahmad Satori Ismail, dalam siaran persnya, Sabtu (16/4)

Menurutnya, Islam yang indah, lembut dan damai itu selalu diajarkan Nabi Besar Muhammad SAW. Bahkan saat terjadi perang, juga diajarkan untuk menghormati musuh dan tidak boleh menyakiti anak-anak, wanita, dan orang tua. Semua itu adalah cerminan bahwa cara-cara kekerasan itu bukan Islam, apalagi tindakan itu menimbulkan korban jiwa.

"Jadi tidak ada hubungannya antara Islam dan dengan aksi-aksi terorisme yang terjadi akhir-akhir ini. Mereka tidak paham makna sebenarnya Islam yang mengajarkan kelembutan, kedamaian dan rahmatan lil alamin. Itulah inti ajaran Islam," ujar Ahmad Satori Ismail.

 

Untuk itu, ia mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk memperkuat pemahaman tentang makna Islam yang sebenarnya. Itu bisa dilakukan dengan belajar dari ulama, baik itu melalui pesantren atau pun melalui lembaga pendidikan yang ada, terutama buat generasi muda.

Ini dinilai sangat penting, agar para generasi tidak terjebak dan terpengaruh dengan propaganda paham radikal terorisme. Salah satunya adalah pengertian jihad. Menurut dia, jihad itu bukan dengan melakukan bom bunuh diri, tapi jihad itu bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti menggunakan tenaga, harga, jiwa, dan lain-lain.

Ia mencontohkan saat terjadi perang kemerdekaan, karena Islam menentang berbagai bentuk penjajahan dan penindasan, maka umat Islam diwajibkan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

"Di jaman sekarang, perjuangan (jihad) kita bukan dengan angkat senjata, tapi dengan memerdekaan negeri ini dari pengaruh asing, kemiskinan, sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang aman, damai, makmur, dan sejahtera," ungkap wakil ketua Komisi Dakwah MUI ini.

Sementara itu, Prof Bambang Pranowo menilai penguatan pemahaman Islam yang moderat dan toleran menjadi salah satu senjata untuk mencegah masuknya paham kelompok radikal terorisme seperti ISIS. Karena itu pemerintah dan Ormas Islam di Indonesia seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah berkewajiban untuk memberikan pemahaman Islam kepada segenap anak bangsa.

Menurut Guru Besar Sosiologi Agama UIN Syarif Hidayatullah ini, langkah yang telah dilakukan pemerintah, melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan melakukan kampanye dan sosialisasi pencegahan paham kekerasan dan ISIS di berbagai kalangan sudah bagus. Namun itu harus ditindaklanjuti dengan adanya penguatan pemahaman tentang Islam sesuai ajaran yang benar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement