Rabu 13 Apr 2016 16:31 WIB

Dari Keluarga, Anak Mengenal Nilai-Nilai Agama

Siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Seruni Indah belajar di bangunan majelis taklim swadaya masyarakat, Kalijodo, Jakarta, Selasa (16/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ratusan anak yatim dan dhuafa membaca Alquran usai berdoa bersama.

Tentu saja, keseluruhan dari perkembangan beragama pada anak ini tidak akan mampu tumbuh dengan baik jika tidak dipupuk oleh peranan keluarga—yang dalam hal ini adalah orangtua, lebih spesifik lagi adalah ibu sebagai seutama-utamanya sekolah pertama bagi anak-anaknya.

Sebab, menanamkan nilai-nilai kebaikan sebagai anjuran Tuhan juga memahami konsep keagamaan pada anak-anak berarti memahami sifat agama pada anak-anak. Sesuai dengan ciri yang mereka miliki, maka sifat agama pada anak-anak tumbuh mengikuti pola ideas concept on authority.

Ide keagamaan pada anak hampir sepenuhnya authoritarius maksudnya konsep keagamaan pada diri mereka  dipengaruhi oleh faktor dari luar diri mereka. Hal tersebut dapat dimengerti karena anak sejak usia muda telah melihat dan mempelajari hal-hal yang berada dari luar diri mereka. Orangtua memiliki pengaruh yang sangat besar sesuai dengan prinsip eksplorasi yang mereka miliki.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement