REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Nusantara Mengaji menggemakan dan mensyiarkan Alquran dengan mengkhatamkan 300 ribu kali khataman.
Koordinator Nasional Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid, menjelaskan, gerakan Nusantara Mengaji diselenggarakan secara serentak dan terstruktur, dari bagian paling timur Indonesia sampai bagian paling barat Indonesia. Sehingga pada detik yang sama tidak ada bagian di kepulauan Nusantara ini yang tidak mengaji.
"Oleh karena itu, gerakan ini merupakan satu-satu gerakan pertama yang bakal terjadi secara empirik di dunia," kata Jazilul dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (11/4).
Gerakan Nusantara Mengaji yang diluncurkan Majelis Tahfiz dan Khataman Alquran (MATAN) digelar di Masjid Darul Qur'an Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ), Ahad (10/4) malam. Jazilul berharap gerakan Nusantara Mengaji dapat dicatat sebagai kegiatan yang dirahmati dan diridhai Allah SWT.
Melalui gerakan ini pihaknya mencoba mendekatkan Alquran kepada masyarakat dan sekaligus mendekatkan masyarakat kepada Alquran. "Gerakan ini menjadi penting karena Alquran merupakan pedoman, petunjuk, dan sekaligus obat bagi umat manusia, yang tidak perlu diragukan lagi kebenarannya," ujar dia menegaskan.