Rabu 05 Nov 2025 07:47 WIB

Kasih Sayang Terhadap Sesama adalah Kesempurnaan Iman

Kesempurnaan iman seseorang dicapai dengan disempurnakannya ajaran Islam.

Ilustrasi toleransi, persaudaraan, kebersamaan, ukhuwah islamiyah.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi toleransi, persaudaraan, kebersamaan, ukhuwah islamiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim disebutkan:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

 “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah I menjelaskan, La Yu Minu Hadukum , tidak beriman seseorang di antara kalian. Makna yang dimaksud adalah iman yang sempurna.

Masih belum sempurna iman di antara kalian sebelum ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Kesempurnaan iman seseorang dicapai dengan disempurnakannya ajaran Islam yang berkaitan dengan hubungan hamba dengan Allah dan hubungan hamba dengan sesamanya. 

Ketika hubungan dengan sesama Muslim sudah berdasarkan keimanan maka aspek yang ditonjolkan adalah iman. Sehingga, Iman lebih berharga dari diri seseorang.

Oleh karena itu, mencintai seorang Mukmin seperti mencintai diri sendiri menjadi ciri kesempurnaan iman seseorang. Bahwa seorang mukmin dengan mukmin lainnya adalah bersaudara dan diibaratkan satu tubuh yang tidak terpisah.

photo
Infografis Ciri Orang Bertaqwa - (Dok Republika)
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement