REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA— Pertama kali dalam sejarah, Kitab Suci Alquran akan dikhatamkan secara serentak di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke, sebanyak 300 ribu kali pada 7-8 Mei.
Gerakan Nusantara Mengaji yang diprakarsai oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, menurut Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, merupakan upaya anak bangsa untuk bermunajat meminta pertolongan kepada Allah agar bangsa ini dijauhkan dari segala bala dan cobaan serta diberi kekuatan untuk mampu mengatasi seberat apapun persoalan yang dihadapi Indonesia.
Upaya secara fisik telah dan terus akan dilakukan, tetapi kata pria yang akrab disapa Cak Imin, usaha ini mesti diiringi dengan dukungan riyadhah, olah spiritual. Gerakan ini adalah bagian dari ikhtiar spiritual itu yang dilakukan serentak dalam waktu bersamaan sehari-semalam dari mulai Sabang hingga Merauke.
Gerakan ini, ungkapnya, diharapkan mampu mengatasi ancaman radikalisme, terorisme, kesenjangan ekonomi, kesenjangan sosial, memudarnya nilai-nilai keagamaan, menjamurnya pergaulan bebas, maraknya penggunaan narkoba dan maraknya perilaku lesbi, gay, biseksual, transgender (LGBT).
Ia mengajak siapapun bergabung dalam gerakan ini tanpa memandang latarbelakang. Dengan demikian, jumlah 300 ribu, bukan mustahil akan bertambah hingga jutaan. "Gerakan ini pun lepas dari warna-warni bendera partai,” katanya dalam Deklarasi Nusantara Mengaji di Perguruan Tinggi Ilmu Alquran di Jakarta, Ahad (10/4) malam.
Koordinator Nasional Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid, mengatakan, panitia telah mempersiapkan dengan baik untuk menyukseskan gerakan ini. Sejumlah koordinator telah di bentuk di berbagai daerah. Mereka terdiri dari 10 koordinator zona, 34 koordinator wilayah, dan 550 koordinator daerah. “Logo dan buku pedoman sebagai bahan panduan pun telah kami siapkan,” katanya.
Ia mengatakan, gerakan ini dalam rangka ruwatan nasional meminta kepada Allah SWT agar Indonesia dijauhkan dari cobaan dan petaka, dan diberikan kesejahteran menuju negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Tak lupa ia mengajak segenap umat Islam dari Barat hingga Timur Indonesia turut serta menyukseskan gerakan ini. “Secara empiris ini bakal menjadi gerakan pertama di Indonesia, bahkan dunia,” tuturnya.