Selasa 29 Mar 2016 09:24 WIB

Kisah Suami-Istri Menjaga Iman dan Ketakwaan

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Iblis diciptakan Allah dari nyala api.
Foto:

Namun, di tengah perjalanan, sang suami bertemu dengan sesosok orang tinggi besar dan hitam. Ternyata dia adalah iblis yang menyerupai manusia. "Hai, mau ke mana kamu?" tanya iblis dengan sinis. Sang suami yang alim itu menjawab, "Saya hendak menuju pohon yang disembah-sembah orang bagaikan menyembah Allah. Saya sudah berjanji kepada Allah akan menebang roboh pohon yang dijadikan perbuatan syirik itu," katanya.

  

Mendengar semangat suami yang ahli ibadah itu iblis pun melarangnya. Menurut iblis, jika dia tidak ada hubungannya dengan pohon itu, mengapa harus ditebang karena yang penting, dia tidak ikut-ikutan syirik seperti mereka. "Untuk itu, lebih kamu pulang saja," saran Iblis.

"Tidak mau, kemungkaran mesti diberantas," katanya dengan mendorong iblis yang berdiri tegak di hadapannya. "Berhenti, jangan teruskan!" kata  iblis mengancam.

Akibat sama-sama bersikeras dan bersitegang, terjadilah perkelahian antara sang suami dan iblis yang menjelma sebagai manusia. Dalam perkelahian itu, iblis kalah, padahal badannya lebih besar dua kali lipat dari suami yang alim itu. Sambil menahan rasa sakit, iblis meminta maaf dan berjanji kepada sang lelaki itu akan memberikan uang emas empat dinar di bawah sajadah setiap selesai shalat Subuh. Tetapi, dengan syarat, yaitu si lelaki mesti mengurungkan niatnya menebang pohon. "Pulang saja berburu, jangan teruskan niat tuan itu dulu," pinta iblis.

Mendengar apa yang dikatakan iblis, mulai lunturlah kekerasan tekad si alim tadi. Terlebih, ia teringat istrinya yang terus-terus mengeluh dengan keadaannya yang serbakesulitan.

Dengan menerima tawaran iblis yang menggiurkan itu, ia pikir bisa membantu meringankan beban hidup yang selama ini ia hadapi sekaligus ingin membahagiakan istri.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement