Ahad 27 Mar 2016 16:27 WIB

Begini Cara Kerja Alat Deteksi Gelatin Babi Karya Doktor ITS

Rep: Binti Sholikah/ Red: Achmad Syalaby
DR Fredy Kurniawan, Ketua Pusat Kajian Halal ITS.
Foto: dok. Humas ITS
DR Fredy Kurniawan, Ketua Pusat Kajian Halal ITS.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Seorang dosen dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Fredy Kurniawan, merancang alat pendeteksi gelatin babi. Alat sederhana buatan dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITS ini bisa memeriksakan halal tidaknya makanan, obat, serta kosmetik.

Doktor lulusan Regensburg University, Jerman, ini membuat alat pendeteksi gelatin tersebut dengan berbiaya cukup murah. "Kami sudah membuat alat deteksi itu dengan cara sederhana dan langsung bisa diketahui hasilnya, berbasis sensor Quartz Crystal Microbalance (QCM)," kata Fredy kepada wartawan seusai acara peresmian Pusat Kajian Halal ITS di gedung Pascasarjana ITS, belum lama ini.

Ia menyebutkan, alat detektor tersebut dirancang dengan bajet sekitar Rp 100 juta. Padahal, alat serupa harganya bisa mencapai Rp 1 miliar.

Dia bahkan mengklaim jika para peneliti di bidang Teknik Elektro bisa membuat model yang lebih kecil dengan alat baca sederhana seperti alat pengecek gula darah, harga detektor tersebut bisa lebih murah. Ia menyebut, harganya bisa di bawah Rp 2 juta.

Fredy menjelaskan, cara kerja detektor ini cukup sederhana dan mudah dimengerti. Bahan yang akan diuji cukup dimasukkan ke tabung detektor. Kemudian akan teridentifikasi apakah bahan itu halal atau haram, melalui sinyal yang dihasilkan dari bahan yang dites tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement