REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Puncak peringatan hari lahir (Harlah) Muslimat NU ke-70 akan menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas perempuan Indonesia. Pernyataan ini diungkapkan oleh Ketua Umum PB Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menjelang peringatan puncak harlah yang jatuh pada Sabtu (26/3).
"Jiwa membangun sudah mendarah daging dalam tubuh NU sejak pergerakan ini dimulai," kata Khofifah usai menghadiri doa bersama dua ribu anak yatim di Malang, Jumat (25/3).
(Baca: Sambut Harlah Ke-70, Muslimat NU Doa Bersama Anak Yatim)
Muslimat NU, kata Khofifah, berupaya mewujudkan muslimah Indonesia sejahtera mandiri pada 2021. Tahun ini organisasi wanita muslim tertua di Indonesia ini menargetkan visi muslimah Indonesia berkualitas dan relijius.
Meski demikian perempuan yang juga menjabat sebagai Menteri Sosial ini mengatakan perjuangan Muslimat NU tak hanya menyasar kaum muslimah. Muslimat NU merangkul segenap perempuan Indonesia untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri.
"Hari ini perempuan Indonesia harus lebih kompatibel dari tahun sebelumnya," ujarnya dengan tegas.
Ketika disinggung upaya Muslimat NU menyikapi hangatnya kepengurusan NU pascakisruh muktamar di Jombang tahun lalu, ia mengatakan sayap organisasi tak dapat mengintervensi induk organisasi. Muslimat NU, lanjutnya, tetap berkhidmat pada visi misi organisasi.
Namun dengan kualitas Muslimat NU yang senantiasa meningkat ia berharap Muslimat NU menjadi garda depan pembawa pesan perdamaian. Visi ini sesuai dengan tema yang diusung pada harlah ke-70 yaitu "Bersatu Wujudkan Indonesia Damai Sejahtera".