Kamis 17 Mar 2016 17:38 WIB

Sering Juara Sains, Madrasah Mampu Bersaing dengan Sekolah Umum

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Achmad Syalaby
Kini makin banyak madrasah yang memiliki keunggulan dan mampu menjadi alternatif pendidikan. (Ilustrasi)
Foto: Antara
Kini makin banyak madrasah yang memiliki keunggulan dan mampu menjadi alternatif pendidikan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama M. Nurkholis Setiawan mengatakan madrasah dapat bersaing secara sehat dengan sekolah umum. Terbukti, siswa madrasah mampu menang sebagai juara umum lomba sains dan teknologi tingkat internasional di Singapura beberapa waktu lalu.

"Kualitas madrasah bahkan sudah memiliki indikator yang kuat bukan hanya tidak kalah dengan sekolah, melainkan justru dalam beberapa hal mampu bersaing dengan sangat sehat," ungkap Nurkholis saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (17/3).

(Baca: Kakak Beradik Menang Kompetisi Robot di Singapura).

Menurut Nurkholis, prestasi tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu indikator keberhasilan pengajaran sains dan teknologi di madrasah. Selain itu, dengan 93 persen kepemilikan madrasah oleh masyarakat, keberhasilan tersebut juga dimungkinkan karena madrasah memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berinovasi dan melakukan pengembangan selaras dengan kebijakan kementerian agama sebagai policy maker. 

Nurkholis mencontohkan, Direktorat Pendidikan Madrasah berbasis regulasi yang telah dikeluarkan seperti PMA 90/2013 dan PMA 60/2015 memberikan ruang gerak leluasa bagi madrasah untuk mengembangkan diri dan berinovasi sesuai koridor pengembangan pendidikan Islam yang telah digariskan.

Di sisi lain, pola interkoneksi keilmuan antara sains dengan kajian keislaman di madrasah sudah tidak lagi bernuansa dikotomik, tetapi saling berkelindan. Selain itu, semboyan penyemangat madrasah, Belajar Adalah Ibadah; Berprestasi Adalah Dakwah menjadi kekuatan dorong yang kuat bagi torehan prestasi di madrasah.

"Kejuaraan olimpiade robotik internasional di singapura adalah wujud dari semangat dakwah dari madrasah," ujar Nurkholis.

Nurkholis menuturkan, madrasah mulai menanamkan pola non-dikotomik dalam pendidikan di madrasah. Ke depan, lanjutnya, tidak boleh lagi ada persepsi umum bahwa madrasah adalah sekolah agama. Sebaliknya, Nurkholis mengistilahkan bahwa madrasah adalah sekolah 'plus' yakni sekolah yqng diperkaya dengan ilmu keislaman termasuk pendidikan agama islam yang amat komprehensif.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement