Ahad 06 Mar 2016 19:18 WIB

Pembangunan Masjid Agung Baiturahman Jayawijaya Tetap Berjalan, tapi...

Rep: C25/ Red: Karta Raharja Ucu
Suasana ruang shalat Islamic Center Al Aqsa, Walesi, Jayawijaya.
Foto: ROL/Agung Sasongko
Suasana ruang shalat Islamic Center Al Aqsa, Walesi, Jayawijaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan Indonesia kembali ditimpa persoalan kerukunan, seiring penolakan pembangunan masjid di Jayawijaya. Namun, persoalan pun dapat diselesaikan dengan sejumlah kesepakatan.

Ketua MUI Bidang Umat Beragama, Dr Yusnar Yusuf, membenarkan ada kesepakatan yang terjalin, atas persoalan pembangunan Masjid Agung Baiturahman di Jayawijaya. Ia menjelaskan, pembangunan masjid akan terus dilakukan dengan sejumlah kesepakatan, seperti pengurangan tinggi menara dan tingkat masjid.

"Kita harus syukuri tercapai kesepakatan untuk melanjutkan pembangunan masjid, serta menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia," kata Yusnar kepada Republika.co.id, Ahad (6/3).

Ia menegaskan kesepakatan yang dicapai di Jayawijaya, bukanlah semacam pemaksaan kehendak akan suatu kelompok, melainkan murni hasil musyawarah. Yusnar mengatakan kesepakatan pengurangan, diambil berbagai elemen lintas agama, demi menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.

Sebagai agama mayoritas di Indonesia, umat Islam memiliki kewajiban lebih tinggi menjaga kerukunan antarumat beragama. Terlebih, isu-isu yang mencoba mengusik kerukunan kerap ditiupkan di Papua, bagian timur Indonesia yang memang memiliki keragaman umat dan kekayaan alam yang luar biasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement