Ahad 06 Mar 2016 11:49 WIB

Teori Orbit Copernicus Diambil dari Ilmuwan Muslim

Nicolaas Copernicus
Gambaran perbandingan ukuran relatif semua planet layak huni dengan Bumi. (kiri-kanan) Kepler-22b, Kepler-69c, Kepler-62e, Kepler-62f dan Bumi (Ilustrasi)

Copernicus juga mengadopsi secara tegas teori-teori astronomi yang terdapat dalam buku De Revolutionibus karya Al-Zarqali dan Al-Battani. Al-Zarqali, lahir pada tahun 1028 M, merumuskan Skema Toledan (Toledan Tables) yang terkenal dan sangat mempengaruhi pengembangan teori-teorinya.

Copernicus juga diketahui mengulangi sebagian besar Skema Toledan untuk memperkaya khasanah pengetahuan astronominya, termasuk katalog bintang dan skema planet yang disusun Al-Battani. Al-Battani, Al-Sufi, Al-Biruni, dan Ibnu Yunus dikenal di kalangan Muslim sebagai astronom-astronom berpengaruh.

Al-Battani (929 M) dikenal masyarakat Eropa sebagai Albategni atau Albatenius yang merupakan pengarang Skema Sabian (Sabian Tables atau Al-Zij Al-Sabi) yang memberikan pengaruh cukup besar terhadap perkembangan ilmu astronomi, baik di kalangan astronom Muslim maupun Kristen.

Skema ini menyuguhkan orbit matahari dan bulan yang mengarah pada penemuan orbit bulan terhadap matahari. Skema ini pula yang mematahkan kesimpulan Ptolemy bahwa matahari mengelilingi bulan.

 Dalam ilmu astronomi modern, orbit bulan dan matahari pada Skema Sabian juga mengandung arti bahwa bumi berkeliling dalam orbit berbentuk elip. Al-Battani juga meneliti hitungan pergantian bulan, jarak galaksi dan putaran tahun, prediksi gerhana, dan fenomena paralak yang membawa kita pada gerbang teori relativitas dan era ruang angkasa.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement