Jumat 04 Mar 2016 09:21 WIB

Kisah Amr Bin Jamuh dan Berhala Manat

Berhala kayu yang diperkirakan berusia 11 ribu tahun.
Foto:
Berbuat ikhlas agar umat Islam tidak menjadi umat penyembah berhala. (ilustrasi)

Ketika pagi, Amr terkejut karena tidak melihat Manat di tempatnya. Ia pun bergegas mencari berhala itu. Akhirnya, Manat mencari berhala dan menemukannya di tempat pembuangan kotoran. Amr pun naik pitam. Dia kemudian membersihkan berhala itu dan memberinya wangi-wangian. Kemudian, diletakkan di tempat semula. 

Malam berikutnya, berhala itu kembali dicuri tanpa sepengetahuan Amr. Manat kembali lagi harus berkubang di lubang kotoran manusia. Keesokan paginya berhala itu kembali dibersihkan Amr yang hanya bisa marah tanpa tahu siapa pelakunya. Di malam-malam selanjutnya, berhala itu selalu hilang dan ditemukan di tempat kotoran. 

Untuk mencegahnya kembali dicuri, Amr kemudian mengalungkan pedang di leher berhala itu. "Wahai Manat, jika kamu memang hebat, tentu bisa menjaga dirimu dari aniaya orang lain," kata Amr.

Keesokan harinya, Amr bin Jamuh kembali tidak mendapatkan Manat di tempatnya semula. Benda itu kembali ditemukan di tempat pembuangan hajat. Sang berhala pun terikat di bangkai seekor anjing. Dia pun heran, marah, dan kecewa karena berhala itu tidak juga bisa membela diri. 

Kemudian, datanglah beberapa pemuka Madinah yang sudah memeluk Islam. Mereka pun berusaha mengetuk akal budi Amr bin Jamuh untuk meraih hidayah Allah. Betapa berhala bukanlah Tuhan yang patut disembah. Akhirnya, ia membersihkan pakaiannya dan memakai wangi-wangian. Dia pun bertemu dengan Rasulullah untuk mengucap kalimat syahadat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement