Selasa 23 Feb 2016 01:46 WIB

Sebagian Besar Muslim Irlandia Pernah Alami Serangan Islamofobia

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Muslim Irlandia shalat berjamaah.
Muslim Irlandia shalat berjamaah.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN --  Sebuah laporan yang dirilis Departemen Sosiologi Universitar Limerick mencatat sebagian besar Muslim Irlandia pernah mengalami serangan verbal bahkan di lokasi publik.

“Terdapat situasi keamanan yang muncul dari penelitian ini, di mana wanita Muslim terutama dikejar di pertokoan dan pusat perbelanjaan, terutama oleh petugas keamanan dan staf toko,” papar penulis laporan, James Carr, di dalam hasil penelitiannya, seperti dilansir the irish examiner, Selasa (23/2).

Biasanya Muslim mendengar ejekan terkait ISIS ketika berada di ruang publik seperti transportasi umum, toko, dan restoran. Beberapa di antara mereka—Muslimah—mendapatkan pertanyaan seperti “apa kamu istri (Osama, red) Bin Laden?” Diskriminasi juga dilakukan oleh polisi Irlandia. Kebanyakan penegak hukum tersebut mengabaikan Muslim, dan memperlakukan mereka berbeda dengan orang-orang kulit putih.

Sekolah pun menjadi tempat diskriminasi terhadap pelajar Muslim terjadi. Dilaporkan pelajar-pelajar Muslim dibatasi untuk mengakses pendidikan karena masalah pembelajaran agama. Dalam kasus tertentu, perlakuan tampak eksplisit. Pelajar beragama Islam bahkan mengalami serangan dan tekanan dari sesama pelajar atau staf sekolah.

CEO Dewan Imigrasi Irlandia, Brian Killoran, menyatakan dalam pengantar laporan bahwa situasi ini sangat mendesak. Masalah Islamofobia harus segera ditangani mengingat baru-baru ini dua masjid dan beberapa aset pribadi Muslim telah menjadi sasaran orang-orang tak bertanggung jawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement