Kamis 24 Aug 2023 09:36 WIB

Upaya Intimidasi Muslim, Bendera Nazi Dipasang di Luar Masjid Belfast Irlandia

Polisi menganggap laporan pemasangan bendera kejahatan kebencian bermotif rasial.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah upaya intimidasi dirasakan komunitas Muslim di Belfast barat, Irlandia. Sebuah bendera berlambang SS dan swastika terlihat di luar Masjid Iqraa, yang terletak di kawasan Dunmurry, Rabu (23/8/2023).
Foto: Irish News
Sebuah upaya intimidasi dirasakan komunitas Muslim di Belfast barat, Irlandia. Sebuah bendera berlambang SS dan swastika terlihat di luar Masjid Iqraa, yang terletak di kawasan Dunmurry, Rabu (23/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BELFAST -- Sebuah upaya intimidasi dirasakan komunitas Muslim di Belfast barat, Irlandia. Sebuah bendera berlambang SS dan swastika terlihat di luar Masjid Iqraa, yang terletak di kawasan Dunmurry, Rabu (23/8/2023).

Bendera tersebut tampaknya ditempatkan pada malam sebelumnya. Hal ini pun langsung dilaporkan ke polisi oleh umat Muslim yang tiba di masjid dan pusat komunitas tepat setelah pukul 08.00 waktu setempat.

Baca Juga

Ketua masjid dan imam Jamal Iweida mengatakan, para pengurus masjid dalam beberapa hari terakhir memang beraktivitas di halaman gedung tersebut. Kondisi ini diprediksi menyebabkan sejumlah perhatian pada komunitas itu.

"Tapi tentu saja kami merasa tidak enak dengan hal itu (bendera nazi). Kami sedikit merasa terintimidasi," ujar dia dikutip di Irish News, Kamis (24/8/2023).

Tidak hanya itu, Iweida pun mengatakan sering ada anak-anak yang bermain di sekitaran masjid. Beberapa di antaranya melihat bendera itu sebelum diturunkan.

Ia menyebut bangunan itu merupakan tempat di mana ada kehadiran anak-anak hampir sepanjang waktu. Mereka meramaikan masjid dan pusat komunitas dengan program sosial dan program pendidikannya.

"Jadi sebenarnya, seorang wanita yang melaporkan hal ini pertama kali. Dia membawa anak-anaknya di pagi hari ke kelas dan mengetahui hal itu, lalu menelepon polisi. Bisa dibayangkan hal itu akan mengkhawatirkan orang tuanya," lanjut Iweida.

Ia pun menyalahkan keberadaan bendera tersebut pada kelompok minoritas yang mencoba menyinggung mereka. Menurut dia, sebagian besar orang di wilayah tersebut mendukung komunitas Islam.

“Kami yakin mereka adalah minoritas kecil, namun masalahnya terkadang minoritas bisa menjadi agresif,” kata dia.

Adanya insiden tersebut disebut sebuah masalah. Namun, ia meyakini mayoritas masyarakat akan mendukung dan tetap berlaku baik kepada mereka.

"Masyarakat setempat sangat mendukung. Sangat sangat bagus. Mereka menunjukkan dukungan yang besar kepada kami dan para tetangga juga melihatnya (bendera) dan memberikan dukungan," ucap dia.

Atas kejadian itu, politikus lokal mengutuk keberadaan bendera tersebut. Anggota dewan SDLP Belfast barat, Paul Doherty, mengatakan kejadian itu sangat memalukan.

Dia mengatakan bendera tersebut merupakan simbol kebencian di seluruh dunia. Sayangnya, hal ini malah pasang di luar sebuah masjid, di daerah Dunmurry, Belfast barat.

"Sungguh mengejutkan melihat bendera seperti ini dipasang di Belfast barat. Ini adalah wilayah yang sangat menolak fasisme. Saya tidak mengerti mengapa ada orang yang menargetkan tempat ibadah dengan cara seperti ini," kata Doherty.

Ia pun mendesak siapa pun yang memiliki informasi tentang pemasangan bendera itu agar melapor ke polisi. Bendera-bendera ini juga harus segera dicopot, serta orang-orang di baliknya harus bertanggung jawab telah menyebarkan kebencian di komunitas itu.

Bukan hanya dia, MLA People Before Profit Gerry Carroll pun angkat bicara. Ia mengatakan hal tersebut merupakan tindakan tercela dan bermotif rasial, serta jelas dirancang untuk mengintimidasi anggota komunitas minoritas.

“Fasisme tidak memiliki tempat di komunitas kita. Saya menyampaikan solidaritas penuh kepada jamaah Masjid Iqraa dan semua yang terkena dampak tindakan keji dan rasis ini," ujar dia.

Seorang juru bicara Layanan Polisi Irlandia Utara (PSNI) mengatakan penyelidikan yang dilakukan masih dalam tahap awal. Namun, saat ini ia menganggap laporan ini sebagai kejahatan kebencian bermotif rasial. Kepada masyarakat, mereka mengimbau siapa pun yang memiliki informasi dapat membantu mereka dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement