Senin 22 Feb 2016 10:18 WIB

Bersiap Meramaikan Pesta Buku Islam

Rep: c39/ Red: Damanhuri Zuhri
Peluncuran Islamic Book Fair (IBF) 2016. Ketua Panitia IBF 2016 M Anis Baswedan (kedua kiri) memberikan penjelasan saat Peluncuran Islamic Book Fair (IBF) 2016 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (19/11). Pameran buku Islam atau Islamic Book Fair (IBF) 2016
Foto: Republika/ Wihdan
Santri menunjukan buku Ayat-Ayat Cinta 2 saat peluncuran perdana di Pondok Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami di Lewiliang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/11). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait tren penjualan buku dari tahun ke tahun di era online ini, menurut Syahruddin, penjualan buku masih terus meningkat dan tingkat membaca masyarakat juga semakin membaik. Hal ini, kata dia, bisa dilihat dari jumlah pembelian buku di Republika Penerbit.

"Kalau dikalkulasi peningkatannya bisa 10 sampai 20 persen, artinya dari tahun ke tahun selalu meningkat, karena memang melalui pemesanan online itu juga lebih mudah," jelas Syahruddin.

Di era online ini, masyarakat yang berada di daerah tertentu saat ini juga bisa mendapatkan buku yang diinginkan dengan praktis. "Kita ada situs online di www.republikapenerbit.com, dan www.bukurepublika.co.id," jelasnya.

Menurut Syahruddin, IBF merupakan media yang cukup besar untuk mengenalkan buku-buku Islam kepada masyarakat. Karena itu, ia berharap jumlah pengunjung IBF terus meningkat dan bisa berkembang lebih besar lagi.

"Di Istora bahkan mungkin sudah tidak bisa menampung lagi, sehingga acaranya kita berharap juga semakin besar dengan kapasitas yang lebih besar pula," katanya.

Pameran IBF, kata dia, sebenarnya merupakan pameran murah namun manfaatnya sangat besar. Ia berharap kedepannya IBF bisa membantu masyarakat di pedalaman agar bisa mendapatkan informasi serupa. "Nantinya tidak hanya dilaksanakan di Jakarta, tapi juga bisa menyebar ke seluruh Indonesia," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement