Ahad 21 Feb 2016 17:59 WIB

Majelis Taklim Berperan Hadirkan Lingkungan Bebas LGBT

Rep: c25/ Red: Damanhuri Zuhri
Majelis Taklim ibu-ibu Muslimah (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supri
Majelis Taklim ibu-ibu Muslimah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) memang meresahkan. Lingkungan pergaulan seseorang dianggap jadi salah satu penentu penularan perilaku LGBT.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hidayat Nur Wahid, mengatakan majelis-majelis taklim yang ada di tengah masyarakat memiliki peranan penting menolak LGBT.

Menurut HNW, majelis-majelis taklim akan membentuk sebuah keluarga yang baik, sehingga akan bermuara dengan lingkungan yang baik pula.

"Kalau keluarga sakinah, mawaddah, warohmah, keluarga akan membentuk lingkungan yang baik," kata Hidayat Nur Wahid kepada Republika, Ahad (21/2).

Ia menjelaskan, banyak pihak meyakini perilaku LGBT yang tumbuh kepada seseorang, turut disebabkan oleh kondisi keluarga yang tidak harmonis.

Untuk itu, HNW menekankan pentingnya menumbuhkan kembali karakter keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, yang banyak diajarkan lewat majelis-majelis taklim.

Keluarga berkarakter samawi, lanjut HNW, akan membentuk lingkungan yang baik dan menjadi wadah pembentuk perilaku sosial seseorang, termasuk anak.

Dengan kondisi lingkungan dan keluarga seperti itu, ia meyakini perilaku LGBT tidak akan tumbuh, apalagi berkembang kepada seseorang dengan benteng karakter tersebut.

Selain majelis-majelis taklim, ia mengatakan peran pembentukan karakter keluarga dan lingkungan yang baik juga dimiliki ormas-ormas Islam.

Bahkan, HNW mengimbau kepada ormas-ormas agama manapun untuk aktif menghadirkan keluarga yang baik, sebagai pembentuk lingkungan yang dapat menolak perilaku menyimpang, seperti LGBT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement