REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran buku Islam atau Islamic Book Fair (IBF) tahun ini sudah memasuki usia ke-15. IBF ke-15 akan digelar di Istora Gelora Bung Karno Jakarta, 26 Februari hingga 6 Maret 2016.
“Tidak terasa, perlahan tapi pasti, event IBF yang dirintis oleh kelompok penerbit buku Islam Ikapi DKI Jakarta 15 tahun yang lalu, sekarang sudah menjadi penggerak peradaban. Islamic Book Fair kini sudah menjadi milik umat,” kata Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta Afrizal Sinaro dalam rilis, Ahad (14/2).
Afrizal menambahkan, sebagai pameran buku Islam terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara (ASEAN), IBF tidak hanya sekedar tempat memamerkan buku. “Namun panggung acara yang disiapkan oleh panitia IBF sudah menjadi tempat berkumpulnya insan-insan perbukuan Islam mulai dari penulis, editor, ilustrator, penerbit, toko buku, serta pedagang buku dari dalam dan luar negeri,” ujar Afrizal.
Tidak hanya itu. “Panggung IBF juga dijadikan tempat bertemunya semua komponen/komunitas/tokoh/ulama dalam berbagai kegiatan seperti bedah buku, tablig akbar, diskusi dan seminar tentang seputar dunia Islam,” tutur Afrizal.
Afrizal menegaskan, di event IBF ini, para pengunjung dapat merasakan suasana ukhuwah Islamiyah yang kental. “Hal itu karena semua kelompok pemahaman/mazhab/aliran dapat duduk bersama demi syiar dan dakwah melalui buku,” papar Afrizal.
Menurut Afrizal, semua itu bisa terjadi tentu karena izin dari Allah SWT dan dukungan semua pihak. “Khususnya Republika sebagai media partner yang dari awal IBF tidak pernah berhenti untuk membantu menyosialisasikan event IBF kepada masyarakat,” ujarnya.
Afrizal berharap, IBF terus memberikan manfaat untuk umat. “Semoga Allah SWT memberkahi usaha dan pengabdian kita, khususnya melalui IBF, demi tercapainya umat Islam yang cerdas berilmu dan cerdas beriman,” kata Afrizal Sinaro.