REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sistem pendidikan Islam masih relevan dengan situasi modern. Saat ini, contohnya, ketika pendidikan mulai disadari bukan sekadar tuntutan bagi anak untuk belajar, mengetahui sebanyak-banyaknya informasi.
Pendidikan pun meliputi aspek emosional, sosial, dan kesehatan fisik pelajar. Pendidikan pada abad pertengahan Islam ternyata tak berbeda jauh dengan prinsip pendidikan yang mulai disadari di dunia modern.
Dokter Syria abad ke-12, Al-Shayzari telah menuliskan secara komprehensif tentang bagaimana memperlakukan pelajar. Shayzari menekankan pelajar tidak boleh diperlakukan dengan kasar, tak perlu dipaksa mengerjakan banyak tugas yang tak membantu perkembangan mereka.
Cendekiawan Al-Ghazali pun menerapkan sistem pembelajaran yang menarik untuk anak-anak, karena ia yakin jika belajar dengan sistem membosankan anak akan bosan dan tidak akan minat belajar.