Senin 08 Feb 2016 17:53 WIB

Pendidikan Kebanggaan Muslim

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Masjid
Foto:
Masjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pendidikan awal Islam sesungguhnya tak formal, dimulai dari masjid. Di sanalah anak-anak diajarkan membaca Alquran. Namun di masjid pula anak-anak dapat belajar dari para cendekiawan yang bertemu dan berkumpul di sana.

Cendekiawan-cendekiawan Muslim mengajari anak-anak, membaca buku bersama mereka, dan tentunya anak-anak mendapatkan ilmu dari mereka. Bahkan cendekiawan ternama Islam belajar dengan cara sesederhana ini—datang ke masjid, ‘mencuri’ ilmu dari para cendekiawan terdahulu.

Ada pula sistem pengajaran di maktab, semacam sekolah dasar yang berdekatan dengan masjid. Kelas yang dibuka pun diampu oleh imam dan pengajar setempat. Sedangkan madrasah, sistem pendidikan serupa tetapi biasanya berada di dekat masjid yang lebih besar.

Di madrasah, anak-anak dididik lebih lanjut dalam pengetahuan Islam, bahasa arab, dan pelajaran-pelajaran familiar saat ini—kesehatan, matematika, sejarah, geografi, ekonomi. Madrasah, saat itu dapat dianggap sebagai universitas pertama. Perkembangannya, di madrasah, pelajar bisa memilih konsentrasi ilmu yang mereka minati, dan ketika menyelesaikan pendidikannya, ia mendapatkan ijazah—bukti kelulusan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement