Jumat 05 Feb 2016 23:12 WIB

Potret Kerukunan Muslim Keturunan Cina di Perayaan Imlek

Rep: C26/ Red: Karta Raharja Ucu
Jamaah mendengarkan Khotbah Jumat di Masjid Lautze, Pasar Baru, Jakarta. Masjid yang berarsitektur khas etnis Cina ini banyak dikunjungi Muslim keturunan Tionghoa.
Foto: EPA/Rolex Dela pena
Muslimah Cina (ilustrasi)

Di Bandung, sejak 1997 sekitar 150 keturunan Cina mengucapkan dua kalimat syahadat. Jumlah umat Islam keturunan Cina pun kian bertambah di Bandung.

Ia mengaku bersyukur dengan semakin baiknya masyarakat terhadap keberadaan umat Muslim keturunan Cina. Jesslyn merawikan, awal-awal menjadi mualaf banyak yang memandang sinis. Bahkan hanya untuk masuk ke dalam masjid. Situasi itu berdampak pada kenyamanan mualaf yang bersemangat memperdalam Islam.

Isu negatif yang menyebut Islam agama radikal menurut dia, justru memancing warga Cina tertarik mempelajari ajaran rahmatan lil alamin tersebut.

Ia mengaku mendapatkan banyak pertanyaan dari saudara atau rekannya tentang wajah Islam yang digambarkan penuh kekerasan. Perempuan berkerudung itu menjawab, "Islam adalah kedamaian yang sesungguhnya. Bila tidak damai, itu bukan Islam yang sebenarnya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement