Selasa 02 Feb 2016 14:33 WIB

Eks Gafatar Harus Dibina Secara Persuasif

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Damanhuri Zuhri
eks Gafatar (ilustrasi).
Foto: Republika/ Edi Yusuf
eks Gafatar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) telah dipulangkan ke tanah asal mereka masing-masing dari Kalimantan Barat (Kalbar). Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan, harus ada penanganan lebih lanjut setelah mantan anggota Gafatar ini.

Haedar meminta semua kalangan, baik dari aparat kepolisian, pemerintah, maupun pemuka agama, dapat turut serta berperan dalam penanganan mantan anggota Gafatar ini. "Tugas polisi mengawasi dan mengusut para tokoh intelektual dan pemimpin Gafatar untuk diproses secara hukum," kata Haedar kepaada Republika.co.id, Selasa (2/2).

Menurut Haedar, para ulama memiliki peranan yang penting dalam memberikan pembinaan bagi para mantan anggota Gafatar. Bagi anggota yang sudah menjadi kader dan memiliki ideologi yang kuat, Haedar mengatakan, mereka harus diberi pembinaan khusus secara intensif dan tersistem.

Sementara, bagi pengikut yang sekadar ikut-ikutan dan korban, dilakukan pembinaan secara persuasif. Pembinaan bisa dilakukan melalui pengajian dan pendekatan keagamaan oleh orang keagamaan.

Selain itu, pemerintah harus hadir memberikan solusi bagi mantan Gafatar terkait kesejahteraan hidup mereka. Kementerian Sosial serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi berkewajiban memberdayakan dan membantu mereka yang sudah tidak memiliki harta benda dan pekerjaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement