Ahad 31 Jan 2016 13:08 WIB

Al Washliyah Tolak Rencana Pembentukan Badan Penyelenggara Haji

Rep: c25/ Red: Muhammad Subarkah
Jamaah haji di Padang Arafah
Foto: EPA / AMEL PAIN
Jamaah haji di Padang Arafah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ormas Al Jami'yatul Washliyah menggelar penutupan rapat kerja nasional (rakernas) hari ini. Salah satu yang menjadi rekomendasi ormas Islam terebut adalah menolak pembentukan Badan Penyelenggara Haji.

Ketua Umum PB Al Washliyah, Yusnar Yusuf, menegaskan penolakan atas rencana pembentukan Badan Penyelenggara Haji, yang beberapa lalu sempat menuai pro dan kontra di tengah publik. Hal itu disampaikan Yusnar langsung di depan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin serta Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan.

"Tidak ada alasan untuk membentuk badan haji karena sepanjang sejarah, Kementerian Agama berhasil dengan baik dalam melaksanakan penyelenggaraan haji," kata Yusnar, Sabtu (30/1).

Ia menilai, kekurangan yang ada dalam penyelenggaraan ibadah haji bukan merupakan komponen kuat untuk membentuk badan khusus penyelenggara haji. Kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji sepanjang sejarah membuat Yusnar merasa tidak ada alasan yang mendesak Kementerian Agama untuk tidak lagi mengurus penyelenggaraan haji.

Yusnar turut mengungkapkan kedekatan Al Washliyah dengan kemerdekaan Indonesia serta penyelenggaraan dan pengelolaan haji oleh Kementerian Agama. Salah seorang pendiri Al Washliyah, Ismail Banda, menjadi salah satu misi haji pertama yang berorasi politik di Padang Arafah dalam tiga bahasa sehingga bendera Merah Putih dapat berkibar pada 1948.

Selain menolak rencana pembentukan Badan Penyelenggara Haji, Yusnar mengatakan, Rakernas Al Washliyah juga akan membahas persoalan radikalisme dan aliran sesat. Persoalan umat yang banyak terjadi dalam aspek sosial, dakwah, dan ekonomi turut menjadi pembahasan dalam rapat ormas Islam yang telah berumur 85 tahun tersebut. (C25-wahyusuryana)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement