REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Peraih penghargaan Australian of the Year, David Morrison menyatakan diskriminasi agama saat ini masih ada, bahkan hidup dan ‘berkembang’. Pernyataan Morrison tersebut merujuk pada situasi yang dialami komunitas Muslim saat ini, termasuk terjadi di Australia.
Penganut Islam menjadi subjek dari tuduhan-tuduhan dan komentar jahat. Bahkan mereka meminta para warga Australia untuk memahami tantangan yang mereka hadapi. “Jelas saat ini perhatian sedang terarah pada komunitas Muslim, banyak sekali komentar yang saya lihat bernada tidak adil,” ujar veteran Angkatan Bersenjata Australia setelah menerima penghargaan bergengsi tersebut, Selasa (26/1).
Tantangan signifikan tengah dihadapi oleh penganut Islam di Australia, jelas Morrison. “Saya kira kita butuh mendengarkan pendapat pria dan wanita Muslim, sebagai bagian dari masyarakat Australia,” tegas aktivis kesetaraan gender itu.
“Kita harus memahami tantangan yang mereka hadapi, harus melihat di mana seluruh warga Australia dapat bekerja sama dengan mereka, dan tentu saja ada masalah-masalah internal yang hanya bisa diselesaikan mereka. Namun itu tidak apa-apa.”
Morrison yang mundur dari jabatannya di kemiliteran tahun lalu menjadi buah bibir masyarakat Australia setelah berani dengan tegas memerintahkan para anggota militer untuk mundur jika mereka tak dapat menghormati wanita. Hingga terkuak beberapa anggota militer terlibat dalam distribusi konten pornografi.
Aktivis kegiatan kemanusiaan itu tahun depan akan fokus memperbaiki masalah kekerasan rumah tangga, pluralisme, dan timpangnya pembayaran berdasarkan gender.