Selasa 12 Jan 2016 09:19 WIB

15 Tahun Berdedikasi, BMH Ditetapkan Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional

Rep: agung sasongko/ Red: Damanhuri Zuhri
Jaja Jaelani (Tengah) Direktur Pemberdayaan Zakat Kemenag RI saat menyerahkan SK BMH sebagai Laznas kepada Drs Wahyu Rahman (Ketua Yayasan BMH)
Foto: dok.bmh
Jaja Jaelani (Tengah) Direktur Pemberdayaan Zakat Kemenag RI saat menyerahkan SK BMH sebagai Laznas kepada Drs Wahyu Rahman (Ketua Yayasan BMH)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baitul Maal Hidayatullah, lembaga amil zakat yang telah berkiprah sejak 2001 dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) melalui Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 425 Tahun 2015.

Surat Keputusan tersebut langsung diberikan Direktur Pemberdayaan Zakat Kemenag RI Drs Jaja Jaelani, MM, kepada Ketua Yayasan Baitul Maal Hidayatullah Drs Wahyu Rahman, MM, di lantai 9 Gedung Kemenag RI di Jl MH Thamrin No 6 Jakarta (11/1).

Jaja Jaelani berharap agar setelah diberikannya SK sebagai Laznas, BMH mampu mendorong terwujudnya optimalisasi dana zakat bagi pemberdayaan umat.

“Dengan diberikannya izin ini, kami berharap agar BMH mampu mewujudkan sinergi dengan muzakki, bagaimana masyarakat bisa menunaikan zakatnya kepada lembaga-lembaga berizin, sehingga dana zakat bisa dioptimalkan untuk umat,” ucapnya.

“Kami juga berharap, BMH sebagai Laznas yang mendapat kepercayaan publik agar lebih berupaya untuk semakin baik. Jadi, tolong jaga amanah masyarakat yang telah diberikan kepada BMH,'' jelas Jaelani menambahkan.

Sepanjang kiprahnya, Laznas BMH memiliki tiga program inti yang terus dikembangkan, yakni Dai Tangguh yang meliputi program penjaringan, pendidikan, penugasan dan pemberdayaan dai, hingga apresiasi berupa umrah dai untuk kategori dai pedalaman, perbatasan, terpencil, terjauh dan terluar dari wilayah NKRI.

Kemudian ada program Senyum Anak Indonesia. Program ini meliputi beasiswa berkah, santunan paket pendidikan.

Dan, satu yang baru dimulai dengan bekerjasama dengan Pakar Psikologi Forensik Indonesia, Reza Indragiri Amriel adalah penanganan anak korban kekerasan. “Dalam skala terbatas, program ini sudah berjalan dengan baik,” ungkap Kepala Humas BMH Imam Nawawi.

Terakhir adalah program Mandiri Terdepan. Program ini meliputi Kampung Berkah Mandiri, Dai Berdaya dan Keluarga Permata Idaman.

Alhamdulillah dalam bulan ini, ada binaan BMH yang berhasil menyabet penghargaan dalam ajang Santripreneur yang diselenggarakan oleh Bank Syariah Mandiri,” ungkap Kepala Humas BMH Pusat Imam Nawawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement