REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menilai toleransi lebih baik berada pada dimensi urusan kemasyarakatan dan relasi sosial.
Menurut Haedar Nashir, toleransi tidak perlu memasuki dimensi simbol dan elemen agama yang berpotensi memunculkan gejala sinkretisme.
"Sinkretisme itu kelihatan baik tapi tidak bagus untuk masing-masing umat beragama," ujar Haedar kepada Republika di Jakarta, Rabu (6/1).
Ia mengatakan, perbedaan tidak selalu menimbulkan perasaan saling benci. Justru, menurut Haedar untuk bertoleransi perlu ditanamkan kultur dan alam pikir untuk bisa saling menghormati, berbagi, dan bekerja sama antar umat beragama.
"Tidak perLu menyatukan elemen-elemen dan simbol keagamaan supaya tampak satu," kata Haedar Nashir mengingatkan.