REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengimbau agar upaya pembangunan kerukunan umat beragama tidak mengarah pada sinkretisme ajaran.
"Sinkretisme adalah fenomena tidak baik. Ini semangat kebersamaan tapi kebablasan," ujar Anwar kepada Republika di Jakarta, Rabu (6/1).
Pernyataan Anwar, sejalan dengan teguran MUI terkait dengan lantunan azan disandingkan dengan lagu Ave Maria dalam perayaan natal nasional di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Anwar mengatakan, untuk mewujudkan kebersamaan tidak harus dengan sinkretisme.
Anwar mengaku, MUI telah memberikan teguran kepada pemerintah. Tak hanya itu, teguran juga disampaikan kepada seluruh kelompok masyarakat untuk mampu memilah simbol dan ritual keagamaan.
Anwar mengaku, Presiden mengapresiasi teguran tersebut. Ia berharap, hal ini menjadi perhatian banyak pihak, tidak hanya pemerintah tapi juga ormas-ormas. "Kita tentu ingin kebersamaan tapi perlu juga menghormati identitas masing-masing agama," ujarnya.