Rabu 30 Dec 2015 14:49 WIB

ICMI Ingin Terapkan Kembali Sistem pada Masa BJ Habibie

Rep: c 39/ Red: Indah Wulandari
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) 2015 terpilih, Jimly Asshiddiqie, menyampaikan sambutannya saat penutupan Muktamar VI dan Milad ke-25 ICMI di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Ahad (13/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) 2015 terpilih, Jimly Asshiddiqie, menyampaikan sambutannya saat penutupan Muktamar VI dan Milad ke-25 ICMI di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Ahad (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan se-Indonesia (ICMI) ingin kembali menerapkan sistem organisasinya seperti ketika masa BJ Habibie menjabat.

"Ini sistem kembali ke sistem lama ICMI pada periode zaman awal BJ Habibie," kata Ketua Umum ICMI periode 2015-2020 Prof. Jimly Asshiddiqie dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2015 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (30/12).

Perubahan sistem tersebut, katanya, dimulai dengan memilih ketua umum dan tim formatur melalui sistem baru, yaitu sistem Ketua Umum.

ICMI sekaligus ingin menyatakan rasa syukur atas perkembangan bangsa, sekaligus menyampaikan beberapa keprihatinan selama kepemimpinan Jokowi.

"Mudah-mudahan ke depannya adanya upaya pemerintah untuk  memperbaiki kinerja, begitu juga ICMI," ucapnya.

Jimly menambahkan, ICMI berdiri dari umat Islam. Namun, kata dia, ICMI sebenanrnya bukan hanya untuk umat Islam saja, tapi untuk Indonesia secara keseluruhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement