Selasa 15 Dec 2015 06:55 WIB

Idris Tawfiq, Pastor Asal Inggris yang Memilih Islam

Rep: c16/ Red: Agung Sasongko
Idris Tawfiq
Foto:
Shalat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemudian, titik balik dalam hidup saya terjadi setelah serangan 9/11 yang terjadi di Amerika Serikat. Saya heran mengapa Islam yang menjadi korban atas serangan teroris itu. Dalam seketika, semua orang di Inggris takut dengan agama Islam.

Namun, pengalaman saya dengan Muslim sebelumnya membuat saya berpikir dengan cara yang berbeda. Mengapa mereka tidak menuduhkan hal yang sama ketika orang Kristen melakukan tindakan teroris seperti itu?

Suatu hari saya berkunjung ke salah satu masjid terbesar di London. Disana saya bertemu dengan Yusuf Islam, seorang mantan penyanyi pop.

Saya pun bertanya kepadanya tentang bagaimana menjadi seorang Muslim. Yusuf Islam menjawab bahwa seorang Muslim harus percaya pada satu Tuhan, melakukan shalat lima waktu, dan berpuasa di bulan Ramadhan.

Saya mengatakan, kepada Yusuf Islam bahwa saya percaya pada satu Tuhan dan saya juga berpuasa. Tapi saya belum ada niatan untuk berpindah agama.

Saat sedang berbincang, azan pun berkumandang dan Yusuf Islam pamit untuk melaksanakan shalat. Seketika saya menangis saat melihat mereka shalat.

Usai mereka shalat, saya langsung menemui Yusuf Islam dan memintanya menuntun saya untuk membacakan kalimat syahadat. 'Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad (saw) adalah utusan Allah.'

Sejak saat itu, hidup saya berubah. Saya pindah ke Mesir dan mulai menulis buku tentang Islam. Melalui buku, saya mencoba menjelaskan kepada non-Muslim tentang prinsip-prinsip dasar Islam."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement