Ahad 13 Dec 2015 22:42 WIB

Ustaz Yusuf Mansur Raih Penghargaan API 2015

Rep: Hannan Putra/ Red: Maman Sudiaman
Yusuf Mansur
Foto: Republika/Rakhmawaty La
Ustaz Yusuf Mansur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara khusus, Menteri Agama Lukman Hakim menyebut Ustadz Yusuf Mansur sebagai produk asli dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Alasannya, karena Yusuf Mansur sempat mengeyam pendidikan dari Madrasah Ibtidaiyah hingga Perguruan Tinggi (UIN) di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pendidikan Islam, menurut Menag, sejak beberapa dekade terakhir semakin menampakkan identitas yang khas, modern, dan berdaya saing. Fenomena ini tidak sekedar sebagai respon terhadap dunia yang terus berubah, tetapi sekaligus sebagai refleksi kebangkitan dunia pendidikan Islam sebagai salah satu pilar terdepan peradapan bangsa.

"Kita tidak akan membiarkan bangsa yang besar ini kalah bersaing dengan bangsa-bangsa lain karena kelemahan sumber daya manusianya. Kita semua menginginkan pendidikan islam tetap menjadi tuan rumah dinegeri sendiri," jelasnya.

"Karena alasan itulah, maka pemerintah memperioritaskan pembangunan bidang pendidikan, Kementerian Agama bahkan telah mengalokasikan anggaran lebih dari 85 persen untuk pendidikan agama dan keagamaan," tambahnya.

Penghargaan yang diterima Yusuf Mansur tersebut semakin memperbanyak apresiasi yang telah ia terima. Sebelumnya, PPPA Daarul Quran yang menaungi Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an dipilih Lembaga Tahfidz Internasional Al-Haiah Al-'Alamiyyah Li Tahfizhil Quran sebagai Yayasan Al-Qur'an terbaik di dunia. PPPA Daqu menyisihkan kandidat dari 65 negara anggota Al-Haiah yang ikut dalam penilaian lembaga tersebut. Penganugerahan langsung diberikan Imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi pada 29 Juni 2015 lalu.

Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta juga sempat menobatkan Ustadz Yusuf Mansyur sebagai Tokoh Perbukuan Islam 2015. Penghargaan ini diberikan di ajang Islamic Book Award (IBA) XI di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 2 Maret 2015.

Harian Umum Republika juga sempat memberikan gelar Tokoh Perubahan 2007 kepada beliau. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi terhadap kiprah para tokoh yang berdampak postif bagi masyarakat, yang telah bekerja dengan tulus dalam mendorong perubahan.

Adapun penghargaan API merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam. Penghargaan ini diberikan kepada institusi atau individu di berbagai kategori. Diantaranya; lingkungan pemerintah daerah (kabupaten, kota, dan provinsi), madrasah (siswa, guru dan lembaga pendidikan madrasah), pondok pesantren (santri, ustadz dan lembaga pendidikan ponpes), Perguruan Tinggi Keagamaan Islam/PTKI (mahasiswa, dosen dan PTKI), pendidikan agama Islam (sekolah, guru dan siswa) serta individu (tokoh perorangan atau madrasah yang memajukan dunia pesantren).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement