REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan Annaba Center Indonesia (YACI) meningkatkan budaya diskusi para santri. Diskusi bertajuk “mudzakaroh agar bisa mencapai ridha Allah” yang dilaksanakan dua kali seminggu memberikan efek yang sangat signifikan bagi para santri.
“Selama ini santri kita sudah membudayakan diskusi dalam kelas dan menyampaikan pendapat melalui muhadharah (praktik pidato), dan praktik mengajar, tapi ini kami rasa masih belum cukup. Mereka harus semakin meningkatkan kemampuan khususnya dalam hal penyampaian gagasan melalui berdiskusi," kata Pimpinan Pesantren, KH Syamsul Arifin Nababan.
Oleh sebab itu, mudzakaroh yang diadakan dua kali seminggu ini diharapkan mampu menumbuhkembangkan semangat berdiskusi, berdialog, dan menyatakan argumentasi.
Tema diskusi yang diselenggarakan senantiasa berkembang mengikuti perkembangan pemberitaan media yang hangat di masyarakat. Beberapa diantara tema diskusi yang telah diperbincangkan adalah mengenai Nabi Isa dan Yesus, Hukum mengucapkan selamat Natal, diskriminasi dan rasisme, dan yang terbaru adalah mengenai nikah beda agama.
Tema-tema yang didiskusikan berkaitan langsung dalam kehidupan masyarakat serta dianggap menjadi sebuah diskursus yang mungkin akan muncul ketika para santri kembali ke masyarakat. Untuk itu, kitab yang menjadi rujukan dalam diskusi tersebut juga dikhususkan, yakni kita-kita yang membahas tentang ayat-ayat ahkam seperti yang dikarang oleh imam al-Suyuti.