REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ikatan Cendekiawan Musim Indonesia (ICMI) akan fokus pada program kerja untuk kelas menangah, khususnya untuk ekonomi. Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengatakan saat ini Indonesia menjadi negara dengan perkembangan kelas menengah terbesar di dunia.
"Sesuai arahan Presiden dalam audiensi beberapa waktu lalu, selain kelas bawah, ICMI juga perlu memfokuskan program untuk kelas menengah, khususnya untuk ekonomi," ujar dia, dalam Muktamar ICMI, Sabtu (12/12).
Ke depan, ICMI perlu akomodir kelas menengah dalam program bidang ekonomi, dimana produktivitas kelas menengah bisa dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi produk luar.
"Muktamar VI mengangkat tema Membangun Indonesia Bermartabat yang didasarkan atas keprihatinan dalam latar belakabg pemikiran tadi, akan dikolaborasi dalam sidang-sidang komisi yang selanjutnya disusun rekomendasi tentang peta jalan menuju Indonesia bermartabat," katanya menambahkan.
Ia berharap, penyelenggaraan Muktamar ini dapat menjadi momentum pada kepengurusan ICMI di periode mendatang untuk berkontribusi lebih maksimal dengan berbagai gagasan, pemikiran, dan solusi yang terkait dengan program Nawacita pemerintahan Jokowi-JK.
Sebagai organisasi cendekiawan yang berbasis pada ke-Indonesiaan, ke-Islaman, ke-Cendekiawanan dalam bingkai NKRI secara konsisten, serta berfokus pada lima K yaitu, meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, kualitas pikir, kualitas kerja, kualitas karya, dan kualitas hidup.