Kamis 10 Dec 2015 20:16 WIB

Pidato Habibie di Jerman yang Membanggakan Islam Indonesia

Rep: c25/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Dewan Kehormatan ICMI BJ Habibie.
Foto:

Untuk menyatukan beragam agama, budaya, kelompok, etnis dan suku, Habibie mengungkapkan Indonesia memiliki Pancasila sebagai pengikat bangsa.

Ia menyarankan kepada warga Jerman, termasuk mereka yang beragama Muslim, untuk mengadaptasi budaya dan agama agar tidak terjadi benturan dengan berbau atau mengatasnamakan agama dan budaya.

"Budaya dan agama sangat erat berhubungan dan menentukan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat," ujar pria yang akrab disapa Eyang tersebut.

Senada dengan Habibie, seorang politisi dari Bavaria's Christian Social Union, Peter Gauweiler, mengatakan agama memiliki peran penting dalam persatuan dan penyatuan cita-cita bersama di tengah masyarakat.

Ia mengatakan, di Bavaria, salah satu negara bagian di Jerman, proses akulturasi antara masyarakat Kristen Jerman dengan Muslim dari Turki sudah cukup lama terjadi.

Namun demikian, Gauweiler menekankan keberadaan pendatang Muslim juga tidak menghapus budaya lokal, seperti moto dari negara bagian itu sendiri yang mempertahankan budaya lokal.

Ia juga setuju dengan pidato yang disampaikan Habibie, yang menegaskan kalau Islam tidak ada hubungan dengan tindakan kekerasan dan aksi-aksi teror yang terjadi di dunia. "Itu tidak ada hubungannya dengan Islam," ucap Gauweiler.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement