REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Politisi Australia telah diperingatkan tentang adanya ketidakseimbangan potensial antara langkah-langkah kontraterorisme dan hak-hak pencari suaka.
Presiden Komisi Hak Asasi Manusia Australia, Gillian Triggs pada (10/12) mendesak para politisi menghindari stereotip salah yang menyebut kaum Muslim yang mencari perlindungan di Australia adalah teroris potensial, di tengah munculnya serangan teror di luar Australia.
Profesor Gillian mengatakan, reaksi terhadap serangan teror seperti penembakan Paris begitu cepat dan keras sehingga menghasilkan penutupan perbatasan di seluruh Eropa dan meningkatkan retorika politik di Australia.
"Saya percaya, salah satu tantangan terbesar bagi para pemimpin politik kita adalah untuk memastikan langkah-langkah kontraterorisme tidak mengurangi kemanusiaan kita terhadap para pencari suaka yang melarikan diri dari konflik dan diskriminasi," ujarnya.
Ia menyambung, "Sangat penting kita tidak menyamakan terorisme kekerasan dengan agama Islam yang damai."
Baca: Dubes Indonesia Sesalkan Komentar Tony Abbott tentang Islam