Selasa 08 Dec 2015 20:58 WIB

Menjadi Muslim Latin

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Muslim Latin (ilustrasi)
Foto: blogspot
Muslim Hispanik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi Muslim Latin di Amerika Serikat hari ini berarti secara bersamaan menyatukan bahaya nativisme, seksisme, dan Islamofobia. Namun, tantangan tersebut tak menyurutkan keinginan warga Latin memeluk Islam.

Cerita dari orang-orang Latin yang memeluk Islam mengisyaratkan bahwa konversi ini sebuah fenomena yang akan terus tumbuh. Perempuan-perempuan yang akan berkisah di bawah ini mendapat hidayah Islam dengan berbagai cara.

Di Islamic Center Long Beach, California, mereka berbicara tentang relasi historis dan nilai-nilai budaya Latin-Islam.

Salah satunya, Lina. Ia terlahir di tengah keluarga Islam, tetapi harus berjuang untuk mendamaikan agamanya dengan budaya Peru sang ibu, yang dia rasa lebih liberal.

Dua orang lain, Myree dan Noelia, mengucap syahadat lantaran menikah dengan Muslim. Sementara, Miriam, seorang keturunan Meksiko-Mesir, masuk Islam atas kemauan sendiri. Ia menganut Katolik hingga awal usia 20-an.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement