Menuju ridha Allah SWT, dia mengatakan perlu ada anak tangga. Jangan membiarkan keburukan tanpa ada usaha perbaikan. Sebab kesalihan individu saja tidak cukup, tapi komunal. ''Memang ada usaha lebih karena masyarakat perlu dipahamkan,'' ungkap Nasaruddin.
Dia pun mengingatkan pentingnya niat. Jika di awal niat sudah lurus dan di perjalanan ada 'kecelakaan', itu berarti bukan apa yang diniatkan.
Dia pun menyampaikan bahwa dalam Islam ada risywah (suap) dan hadiah. Suap adalah memberi sesuatu sebelum hari H suatu kegiatan. Sesuatu yang diberikan setelah kegiatan sebagai tanda terima kasih, itulah hadiah.
Hanya saja, ia mewanti-wanti jika pengusaha memberi hadiah kepada penyelenggara tender atas proyek yang kontinyu dan hadiahnya berlanjut sebagai jalan mengamankan posisi pemenang tender, itu bisa berubah menjadi risywah.
''Kalau niat baik kita kontinyu, semoga bagian investasi keagamaan kita. Jangan sepelekan kebaikan kecil karena bisa jadi bermanfaat besar,'' kata Nazaruddin.