Sabtu 05 Dec 2015 13:35 WIB

Penyembah Dewa yang Terpikat Teladan Para Nabi

Sembahyang umat Hindu
Foto:
Anak-anak beragama Hindu dan Islam hidup berdampingan

SINGAPURA -- Suatu malam, Indrani yang tengah hamil tidak bisa tidur. Ia pergi keluar kamar dan menemukan Alquran milik Chandara. Ia pun mulai membacanya.

Setelah itu, ia kembali ke ranjangnya karena mengantuk. Di dalam tidurnya, ia bermimpi melihat Ka'bah. Pada hari lainnya, ia bermimpi dewa-dewanya marah dan memperingatkan dia agar tidak belajar Islam. Namun, mimpi-mimpinya didominasi gambaran Ka'bah dan Islam.

Puncaknya, Indrani dalam mimpinya mendengar sebuah suara, "Aku adalah Muhammad, penyampai ajaran Allah. Ikutilah jalanku dan setan-setan akan pergi. Bertanyalah pada suamimu!"

 

Mimpi-mimpi tadi sangat berpengaruh pada Indrani. Sejatinya, ia sangat ingin mengikuti jejak suaminya. Tapi, ia khawatir dengan kandungannya. Ia takut akan terjadi kesialan pada jabang bayi ketiganya.

Sang suami meyakinkan Indrani bahwa jika Allah berkehendak, maka anak-anak mereka akan dijaga-Nya. Maka, Indrani pun bersedia bersyahadat ke pusat mualaf Singapura,  Dar-ul Arqam.

Kemudian, mereka mengurus pergantian identitas, termasuk nama Chandara menjadi Mohamed Rafiq dan Indrani mendjadi Nishani ke Pusat Teologi Islam (Jamiyah) Singapura.

Rintangan lain menghadang. Keluarga besar mereka murka mengetahui Rafiq dan Nishani mejadi Muslim. Mereka berprasangka bahwa Rafiq menjadi Muslim agar bisa menikahi perempuan lainnya sebagai istri kedua.

Keluarga Rafiq pun dijauhi. Namun, Nishani yakin bahwa Allah lebih mencintainya, suami, dan anak-anaknya dibanding keluarga besarnya. Akhirnya, berkat keikhlasan dan ketulusan hati mereka serta ridho Allah, keluarga besar mereka kini sudah bisa menerima pilihan mereka dengan lapang dada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement