REPUBLIKA.CO.ID,
Dengan puisi aku bernyanyi
sampai senja umurku nanti...
Meski sebagian rambutnya sebagian sudah memutih, Muhammad Samsudin Hardjakusumah atau yang akrab dikenal sebagai Sam Bimbo masih tetap necis dan gaya. Usia memang sudah 73 tahun. Anak menak Sunda yang mantan wartawan ini terkesan selalu ringan menghadapi hidup. Bahkan, sesekali tak segan menertawakan dirinya sendiri.
"Iya, Kang Sam memang sudah //kolot// (tua). Tapi, ya itu, kalau orang lain pada usia seperti ini sudah pensiun, Akang mah baru mulai kerja kantoran. Bayangkan itu ya,’’ selorohnya dalam sebuah perbincangan di sebuah pusat perbelanjaan di bilangan Pondok Indah, Jakarta, akhir pekan lalu.
Tak hanya itu, Sam dengan riang hati kemudian menceritakan aktivitas barunya di Kementerian Hukum dan HAM selaku anggota Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) Pencipta dan Hak terkait. Bila dulu setiap bepergian di Jakarta naik mobil, kini malah memilih menumpang ojek sepeda motor. ’’Awalnya terasa menjadi orang bebal juga ketika di Jakarta karena macetnya luar biasa. Tapi, eh lama-lama //kok// dari bebal menjadi kebal,’’ ucapnya.
"Tapi, tak apa-apalah meski kolot, tapi lumayan gaya,’’ kata Sam. Ucapan ini kemudian disahut celetukan istrinya yang kebetulan nama belakangnya yang merupakan nama mertuanya sama dengan dia, Rubaah Samsudin. ’’Tapi saya sebel dengan perutnya lo,’’ sahut sang istri.
Sam kini hanya senyum-senyum saja sambil meraba lemak yang sedikit menggelambir di perutnya. ’’Ya, maklum sudah kolot,’’ ujarnya ringan.
sampai senja umurku nanti....
Meski sebagian rambutnya sebagian sudah memutih, Muhammad Samsudin Hardjakusumah atau yang akrab dikenal sebagai Sam Bimbo masih tetap necis dan gaya. Usia memang sudah 73 tahun. Anak menak Sunda yang mantan wartawan ini terkesan selalu ringan menghadapi hidup. Bahkan sesekali tak segan menertawakan dirinya sendiri.
‘’Iya Kang Sam memang sudah kolot (tua). Tapi ya itu, kalau orang lain pada usia seperti ini sudah pensiun, Akang mah baru mulai kerja kantoran. Bayangkan itu ya,’’ selorohnya dalam sebuah perbincangan di sebuah pusat perbelanjaan di bilangan Pondok Indah, Jakarta, akhir pekan lalu.
Tak hanya itu, Sam dengan riang hati kemudian menceritakan aktivitas barunya di kementrian Hukum dan HAM selaku anggota Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) Pencipta dan Hak terkait. Bila dulu setiap kali bepergian di Jakarta, naik mobil kini malah memilih menumpang ojek sepeda motor.’’Awalnya terasa menjadi orang bebal juga ketika di Jakarta karena macetnya luar biasa,. Tapi eh lama-lama kok dari bebal menjadi kebal,’’ ucapnya.
‘’Tapi tak apa-apalah meksi kolot tapi lumayan gaya,’’ kata Sam. Ucapan ini kemudian disahut cletukan isterinya yang kebetulan nama belakangnya yang merupakan nama mertuanya sama dengan dia, Rubaah Samsudin.’’Tapi saya sebel dengan perutnya lo,’’ sahut sang isteri.
Sam kini hanya senyum-senyum saja sambil meraba lemak yang sedikit menggelambir di perutnya.’’Ya maklum sudah kolot,’’ ujarnya ringan.
-->