Rabu 02 Dec 2015 12:00 WIB

Ini Pembahasan Alquran tentang Petir

Rep: Hannan Putra/ Red: Andi Nur Aminah
Petir (Ilustrasi)
Hujan dan petir, ilustrasi

Dalam surah tersebut Allah SWT menyebutkan kronologi pembentukan petir, sehingga menjadi kilatan yang hampir menghilangkan penglihatan atau membutakan mata. Alquran juga memaparkan bagaimana Allah SWT menggerakkan awan sebagai pemicu terjadinya petir.

Kedahsyatan petir juga dimaknai umat Islam sebagai bentuk tasbih dari para malaikat penjaga langit. Sebagaimana disebut dalam Alquran, "Dan guruh bertasbih memuji-Nya (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya." (QS ar-Ra’d [13]: 13).

Dalam hadisnya, Rasulullah SAW menyebut petir sebagai suara para malaikat. "Ar-Ra’du (petir) adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah." (HR Tirmizi).

Al-Khoro'ithi dalam Makarimil Akhlaq-nya mengutip pendapat Ali bin Abi Thalib soal ar-ra’du. Menurut Ali, ar-Ra’du adalah malaikat. Sedangkan, al-Barq (kilatan petir) adalah pengoyak di tangannya sejenis besi.

Menurut Ibnu Taimiyyah, mengatakan ar-Ra’du adalah mashdar (kata kerja yang dibendakan) berasal dari kata ra’ada, yar’udu, ra’dan yang berarti gemuruh. Namanya gerakan pasti menimbulkan suara. Malaikat adalah yang menggerakkan dengan cara menggetarkan awan, kemudian dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement