Rabu 25 Nov 2015 10:28 WIB

Dakwah di Era Konvergensi Media

Salah satu media sosial, Facebook
Foto: AP
Komunitas Muslim Denmark saat memprotes pemuatan karikatur Nabi Muhammad SAW oleh koran Denmark, beberapa waktu lalu.

Di era konvergensi, media ini ternyata apa yang disebut Islamophobia justru cenderung semakin meningkat. Islamophobia adalah ketakutan berlebihan yang tidak memiliki dasar berpikir yang kuat dan logis tentang Islam, bahkan dapat dikatakan mengada-ada tentang Islam.

Media massa Barat sering menggambarkan Islam sebagai agama yang penuh dengan kekerasan, kebencian, egois, tidak toleran, dan membatasi pemeluknya dengan aturan-aturan yang ketat sehingga tidak memungkinkan adanya kebebasan.

Di Barat, khususnya di negara-negara Eropa dan Amerika, media massa kerap dimanfaatkan untuk menyudutkan Islam. Bahkan, hingga kini beberapa film bioskop dan televisi yang menghina Islam terus ditayangkan di beberapa negara Eropa dan Amerika.

Media massa di sana, dari koran, radio, televisi hingga media online secara kompak sering mempropagandakan anti-Islam melalui artikel dan karikatur-karikatur yang mendiskreditkan Islam. Denmark adalah negara yang dikenal kerap mempublikasikan karikatur penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Lebih dari itu, di Belanda bahkan ada partai politik yang secara resmi menyatakan anti-Islam. Partai politik tersebut dimimpin oleh seorang aktivis, Geert Wilders. Haluan politik Geert adalah kanan nasionalis yang liberal. Ia dikenal sebagai politisi anti-Islam dan antiimigran. Pada 2008, ia bersama rekannya, Arnoud van Doorn membuat film pendek berjudul Fitnah yang menyulut kontroversi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement