Jumat 20 Nov 2015 08:19 WIB

Ini Tanggapan Menag tentang Survei Kota Intoleran

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) memberikan keterangan kepada media terkait pembahasan pertemuan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/11).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) memberikan keterangan kepada media terkait pembahasan pertemuan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa sikap toleransi adalah menghormati perbedaan orang lain tanpa mengabaikan keyakinan pribadi yang dianut.

"Toleransi itu adalah kesiapan untuk menghormati mereka yang berbeda dengan kita, tetapi tidak berarti jadi mengabaikan keyakinan yang dianut," ujar Lukman usai menghadiri Zakat Awards 2015 di Jakarta, Kamis (19/11) malam.

Di tengah-tengah masyarakat yang majemuk, lanjut dia, tidak ada pilihan lain selain menegakkan toleransi, sebab itu adalah modal utama di tengah keberagaman.

Menag pun menanggapi pemberitaan yang mengabarkan penilaian SETARA Institute tentang kota paling toleran dan paling tidak toleran di Indonesia.

Ia menyebut, seharusnya lembaga tersebut menyebut secara rinci parameter dan indikator penilaiannya tersebut. Walau begitu, dia meminta masyarakat, terutama yang dinyatakan tidak toleran untuk dewasa dan berjiwa besar.

"Harus bisa mengambil sisi positif dari penilaian itu, anggap sebagai masukan bagi masyarakat dan pemerintah daerah setempat," tutur dia.

Dengan memelihara sikap seperti itu, Menag yakin tindakan-tindakan intoleransi bisa dikurangi atau dihilangkan sama sekali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement