Ahad 15 Nov 2015 20:03 WIB

Kiai Hasyim: Konfrensi ICIS Akan Sebarkan Virus Perdamaian Dunia

Hasyim Muzadi
Foto: Antara/Syaiful Arif
Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan membuka konferensi "Interntional Conference of Islamic Scholars" (ICIS) di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang pada 23 November 2015.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) ICIS KH A Hasyim Muzadi mengatakan, selain bakal dibuka oleh Presiden Jokowi, konferensi tersebut juga akan dihadiri oleh Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei Darussalam serta perwakilan dari 32 negara yang mahasiswanya kuliah di UIN Maliki.

"InsyaAllah konferensi ini akan dibuka Bapak Presiden dan Sultan Brunei juga bisa hadir. Kalau pembukaannya dilakukan oleh Presiden Jokowi, penutupannya dijajdwalkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla," katanya kepada wartawan di kampus UIN Malaiki Malang.

Ia mengemukakan konferensi internasional tersebut diselenggarakan atas kerja asama ICIS, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, UIN Maliki, serta Jam'iyyatu Ahl al-Thariqah al-Mu'tabarah al-Nahdhiyyah (Jatman).

Mantan Ketua Umum PBNU itu mengatakan tujuan utama dari konferensi interansional itu adalah meneguhkan Islam Rahmatan Lil A'lamin, yakni agama yang menjadi rahmat untuk seluruh umat manusia di dunia, tidak hanya umat manusia yang berbeda agama, etnis, dan warna kulit, tetapi juga makhluk lain.

Namun, secara spesifik, tujuan dari konferensi itu adalah untnuk memperkuat pemahaman Islam yang moderat dan toleran, mewujudkan sistemm pendidikian yang memadukan fikir dan zikir untuk melahirkan amal saleh sebagai landasan bagi etika global.

Dan, lanjutnya, yang lebih khusus adalah para peserta konferensi diharapkan dapat membuka jaringan ulama dan pemikir Islam dunia, menemukan titik persamaan perjuangan dalam menatap masa depan dan dunia global.

Lebih lanjut, Hasyim Muzadi mengatakan saat ini banyak negara telah terjadi konflik, bahkan pada taraf memprihatinkan, terutama negara-negara Islam di Timur Tengah. Derakan ekstrimisme dan terorisme yang dikomandoi oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sudah sangat maassif dan membahayakan antargolongan Islam.

Oleh karena itu, umat Islam Indonesia, mulai dari para cendekiawan, ulama dan para sufi harus tamp[il di depan utnuk membendung gerakan ekstrimisme dan terorisme tersebut melalui gerakan desiminasi Islam moderat, Islam yang Rahmatan lil Alamin menuju perdamaian dunia.

"Harapan kita semua, konferensi internasional ICIS ini akan mampu menyebarkan virus perdamaian dunia," ujarnya.

Peserta konferensi diperkirakan mencapai 500 orang yang mewakiul 32 negara, di antaranya Amerika Serikat (AS), dari sejumlah negara di Benua Eropa, seperti Italia, Jerman, Inggris, Ukraina. Selain itu juga ada sejumlah neagra dari Timur Tengah, seperti Mesir, Arab Saudi, Lybia, Yaman, Libanon, dan Syria, serta beberapa negara di Asia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement